c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

KULTURA

27 Januari 2024

13:46 WIB

Gua Mabala, Destinasi Sejarah Dengan Misteri Khas NTT

Berada di Pulau Sawu, Gua Mabala lekat dengan mitos dan kepercayaan ular besar yang disebut dapat membawa keberuntungan.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Gua Mabala, Destinasi Sejarah Dengan Misteri Khas NTT
Gua Mabala, Destinasi Sejarah Dengan Misteri Khas NTT
Interior Gua Mabala di Pulau Sabu. Dok/bkppkutim.com

JAKARTA -  Destinasi wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan hanya Pulau Komodo atau Labuan Bajo. Bergeser sedikit ke wilayah tenggara-selatan, terdapat Laut Sawu dan pulau-pulau kecil yang menyimpan banyak destinasi tak kalah memikat, salah satunya Gua Mabala, yang berada di Pulau Sawu.

Sedikit informasi, Pulau Sawu adalah pulau kecil yang hanya memiliki luas sekitar 414 kilometer persegi. Secara administratif, kawasannya masuk ke dalam Kabupaten Sabu Raijua, NTT, dan karena itu pulau ini juga dikenal dengan nama Pulau Sabu.

Sementara itu Gua Mabala bisa dibilang sebagai destinasi wisata yang paling populer di Pulau Sawu, dikenal juga dengan nama Gua Lie Mabala, destinasi ini berjarak sekitar 11 kilometer jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dari Kota Seba, yang merupakan gerbang masuk Pulau Sabu.

Lebih spesifik, Gua Mabala berada di Desa Emau, Kecamatan Sabu Tengah. 

Keunikan Gua Mabala
Tidak berada di tanah yang datar, Gua Mabala sebenarnya berada di bawah tanah. Karena itu untuk bisa sampai ke badan gua, pengunjung masih harus turun menuruni anak tangga kayu yang dibuat oleh masyarakat lokal.

Sebagai catatan, Mabala sendiri merupakan julukan kepada pahlawan Sabu Raijua pada masa penjajahan Belanda. Dan gua yang dimaksud dulunya dipercaya merupakan tempat persembunyian Mabala, karena itu kemudian namanya menjadi Gua Mabala.

Sebenarnya ada dua badan gua di tempat ini, gua pertama yang akan ditemui berada di sebelah kanan anak tangga. Namun perlu diperhatikan bahwa gua yang satu ini bersifat terlarang dimasuki oleh wisatawan. Alasannya, gua tersebut dipercaya sebagai tempat tinggal beberapa ular besar.

Keberadaan ular besar yang dimaksud juga menjadi latar belakang hidupnya mitos di kalangan masyarakat setempat, yang meyakini jika ular di Gua Mabala merupakan bentuk jelmaan nenek moyang, yang terkadang menampakkan diri untuk menyambut pengunjung.

Pada beberapa kesempatan, terdapat cerita di mana wisatawan yang hendak memasuki gua disambut oleh ular besar di mulut gua. Namun ular tersebut akan pergi dan menghilang ketika seseorang keturunan Mabala datang dan mengelus bagian punggungnya.

Menariknya, kehadiran ular yang menyambut wisatawan justru disebut sebagai momen langka yang tidak semua orang berkesempatan mendapatkannya. Bahkan, kehadiran ular tersebut diyakini menjadi pertanda sebuah keberuntungan.

Sementara itu bagian yang boleh dimasuki oleh pengunjung adalah gua satunya di sisi yang lain. Perlu diketahui, jika sebelum masuk pengunjung harus memberikan uang, sirih pinang, atau rokok di sebuah tempat yang disediakan.

Gua yang boleh dimasuki ini memiliki ruang bawah tanah memanjang dengan bagian atap yang berlubang, sehingga menjadi celah sinar matahari masuk dan memberikan pemandangan yang  luar biasa.

Keindahan yang ada juga semakin disempurnakan lewat sejumlah akar-akar dari pohon besar yang tumbuh di atas gua. Selain itu, di dalam badan gua ini juga terdapat tiga buah batu besar yang berdiri sejajar dan dipercaya sebagai lumbung makanan bagi Mabala dulu saat melakukan persembunyian.

Masih terbilang baru, Gua Mabala baru dibuka sebagai objek wisata pada tahun 2018. Meski demikian, setahun berselang tepatnya di tahun 2019, tempat ini sudah langsung berhasil terpilih sebagai salah satu destinasi unik terpopuler urutan kedua oleh Anugerah Pesona Indonesia (API).

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar