23 Juli 2025
14:53 WIB
Gohu Ikan, Warisan Kuliner Tradisional Ternate Yang Dilindungi
Gohu ikan mendapat perlindungan hukum sebagai karya intelektual yang mengandung unsur warisan tradisional. Tercatat dalam data DJKI dalam kategori pengetahuan dengan jenis metode tradisional.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Satrio Wicaksono
Gohu Ikan, Makanan Khas Ternate. Sumber Foto: Shutterstock/dok |
JAKARTA - Bukan sekadar kuliner tradisional masyarakat Ternate, Maluku Utara, gohu ikan merupakan ragam pengetahuan tradisional masyarakat yang mendapatkan perlindungan hukum.
Gohu ikan, kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Malut, Budi Argap Situngkir, merupakan karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional, yang dikembangkan dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat.
Menurut dia, perlindungan kekayaan intelektual komunal berupa pengetahuan tradisional bertujuan mencegah eksploitasi oleh pihak luar, menjaga identitas budaya, dan memberikan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat sebagai pemiliknya.
Berdasarkan informasi dari pangkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum, gohu ikan masuk kategori pengetahuan tradisional dengan jenis metode tradisional.
Gohu ikan adalah hidangan khas Malut yang terbuat dari ikan tuna atau cakalang mentah dibumbui jeruk, cabai, bawang, dan aneka rempah. Gohu ikan, salah satu kuliner khas Maluku Utara yang diminati banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri saat berkunjung ke daerah ini.
Bada juga: Bubur Ayam dan Nasi Goreng Masuk Daftar Sarapan Terbaik Di Dunia 2025
Budi mengajak sinergi pemerintah daerah, komunitas masyarakat, kampus, dan seluruh pihak untuk bersama-sama mencatatkan potensi kekayaan intelektual komunal seperti pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, potensi indikasi geografis, indikasi asal, dan lainnya.
Sementara itu, salah seorang pemandu wisata di Malut, Hanifah mengatakan, hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke Malut, selalu minta diantar ke rumah makan atau restoran yang menyajikan gohu ikan.
Kuliner gohu ikan yang dikenal masyarakat Malut sejak ratusan tahun silam dibuat dari bahan daging ikan mentah yang cincang halus, umumnya jenis ikan cakalang dan ikan tuna serta dicampur dengan aneka bumbu seperti jeruk, bawang merah, cabai, daun kemangi dan garam yang dipanaskan dengan minyak goreng.
Menurut dia, wisatawan yang pertama kali melihat kuliner gohu ikan agak ragu untuk menyantapnya karena wujud ikan mentah pada kuliner itu sangat menonjol, tetapi setelah mencoba rata-rata menyatakan suka bahkan tidak sedikit yang menambah sampai dua porsi.
Kuliner gohu ikan yang dimakan dengan sagu dan singkong rebus dulu hanya dijual rumah makan kuliner tradisional. Kini mulai pula dijual restoran, bahkan hotel bintang empat seiring dengan semakin banyaknya peminat kuliner itu.
Ia mengatakan, kuliner khas lainnya di Malut yang juga cukup diminati wisatawan adalah papeda dari bahan sagu dan kuah ikan serta air guraka yakni minuman khas dari bahan jahe, gula merah, santan kelapa, dan kenari.
Kuliner khas yang banyak diminati wisatawan untuk dibawa pulang ke daerah asal sebagai cenderamata, di antaranya bagea kenari sejenis kue kering dari bahan sagu dan kenari serta kopi rempah dari bahan kopi hitam, cengkih, pala jahe dan kayu manis.