c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

08 Juli 2025

09:51 WIB

GM Jebolan J League Diharapkan Kerek Level Kompetisi Liga 1 Indonesia

Takeyuki Oya berbekal pengalaman mengurus kompetisi sepak bola Liga Jepang selama 16 tahun, pernah bertanggung jawab untuk kompetisi Olimpiade hingga aktif FIFA dan AFC.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p>GM Jebolan J League Diharapkan Kerek Level Kompetisi Liga 1 Indonesia</p>
<p>GM Jebolan J League Diharapkan Kerek Level Kompetisi Liga 1 Indonesia</p>

Konferensi pers pengumuman penunjukan Takeyuki Oya sebagai GM Competition and Operation LIB, di sela-sela acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB, Senin (7/7) di Jakarta. Dok: PT. LIB.

JAKARTA - Operator atau penyelenggara Liga 1 Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB), secara resmi menunjuk Takeyuki Oya sebagai General Manager (GM) Competition and Operation LIB. Penunjukan pria asli Jepang itu menjadi sebuah terobosan baru yang diharapkan bisa mengangkat level kompetisi sepak bola di Indonesia ke arah yang lebih baik.

Takeyuki Oya berbekal pengalaman mengurus kompetisi sepak bola Liga Jepang atau J League selama 16 tahun. Seperti diketahui, J League merupakan salah satu kompetisi sepak bola terbaik yang ada di Asia saat ini.

Apa lagi selain malang melintang di J League, Oya juga tercatat pernah menjadi penanggung jawab kompetisi pada perhelatan Olimpiade. Sosok itu juga aktif sebagai bagian FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).

Sebagai GM Competition and Operation LIB, Takeyuki Oya akan bertanggung jawab pada penyelenggaraan kompetisi Liga Indonesia. Baik itu terkait aspek teknis pertandingan, jadwal, manajemen klub, hingga regulasi kompetisi.

Sebelum akhirnya diumumkan, Takeyuki Oya sendiri telah memberikan masukan-masukan ke PT LIB terkait kompetisi Liga Indonesia.

Keputusan PT LIB menunjuk Takeyuki Oya ini merupakan langkah kesekian mereka dalam upaya memperbaiki kompetisi Liga Indonesia. Sebelumnya, di kompetisi musim lalu, manajemen melakukan terobosan dengan penggunaan VAR di Liga 1 dan liga 2. Langkah itu membuat Indonesia unggul dari banyak negara lain yang kompetisi kasta keduanya belum banyak yang menggunakan VAR. Bahkan di Inggris, Liga Championship belum ada VAR.

Hal itu juga yang membuat Ketua Umum PSSI memberikan apresiasi kepada PT LIB terhadap langkah barunya ini.

"Saya juga apresiasi PT LIB yang  banyak membuat perubahan di mana salah satunya kita ini sama-sama membangun sistem perwasitan. Di PSSI sudah ada Ogawa, tahun depan akan pakai wasit asing, namun tidak lebih dari 30%. Ini agar wasit lokal juga bisa meningkat. Sekarang kita rekrut dan komisi perwasitan," ungkap Ketua Umum PSSI Erick Thohir soal upaya-upaya pemajuan yang tengah dilakukan, dikutip dari siaran resmi, Selasa (8/7).

Baca juga: Indonesia Raih Penghargaan FIFA Atas Pembangunan Training Center Di IKN

Erick juga berharap agar Takeyuki Oya diberikan waktu untuk benar-benar bisa memperbaiki kompetisi Liga Indonesia. Dia berharap transformasi yang terjadi di Liga itu bukan karena tekanan, namun karena proses yang berlandaskan potensi yang memang dimiliki Liga Indonesia sendiri

"Beliau (Takeyuki Oya) bisa melihat potensi itu. Kalau bangsa kita tidak melihat potensi itu, ada yang salah sama kita. Yang kedua, tadi kenapa dia pilih di Indonesia padahal beliau banyak tawaran," kata Erick.

"Kita PSSI punya komitmen, Liga punya komitmen. Nah ini yang kita harapkan, masyarakat, suporter, semua punya komitmen yang sama. Untuk tadi memberi kesempatan sepak bola kita dibangun," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar