c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

25 September 2025

11:57 WIB

Geopark Maros-Pangkep Perkuat Pengelolaan Untuk Revalidasi UNESCO

Geopark Maros-Pangkep merupakan taman bumi pertama di Pulau Sulawesi yang meraih status Global Geopark UNESCO pada 2023. 

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Geopark Maros-Pangkep Perkuat Pengelolaan Untuk Revalidasi UNESCO</p>
<p id="isPasted">Geopark Maros-Pangkep Perkuat Pengelolaan Untuk Revalidasi UNESCO</p>

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat meninjau Leang-Leang Archaeological Park di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (24/9/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata).

JAKARTA - Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan tengah bersiap untuk mengikuti revalidasi status Global Geopark yang akan dilakukan asesor dari UNESCO pada Juli 2026. Revalidasi nantinya akan menentukan apakah situs ini tetap menjadi geopark global UNESCO atau sebaliknya.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengatakan, pemerintah menaruh perhatian serius terhadap situs-situs alam Indonesia, terutama goepark yang sudah diakuiUNESCO. Maka itu, pihaknya pun hendak memastikan Geopark Maros Pangkep diperkuat untuk menjalani validasi ulang oleh UNESCO.

"Ibu Menteri (Widiyanti) sangat peduli terhadap geopark-geopark yang kita miliki, yang Indonesia miliki, terutama yang telah terevaluasi. Sehingga kami ingin memastikan kesiapannya seperti apa," ungkap Ni Luh, dilansir dari Antara.

Dalam kunjungannya ke Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (24/9), Ni Luh menyampaikan UNESCO sebelumnya telah menetapkan enam rekomendasi terhadap rencana proses revalidasi status Global Geopark Maros-Pangkep. Di antaranya terkait peningkatan visibilitas geopark, peningkatan promosi dan konservasi geologi sampai peningkatan pendidikan.

Geopark Maros-Pangkep sendiri sudah mendapatkan status UNESCO Global Geopark pada 24 Mei 2023 menjadikannya sebagai taman bumi global pertama di Pulau Sulawesi yang mendapatkan status tersebut.

Penetapan kembali status Global Geopark UNESCO terhadap Geopark Maros-Pangkep dinilai akan memberikan dampak yang besar. Ni Luh menyebut dampaknya tidak hanya bagi pelestarian warisan geologi, ekologi, dan budaya namun juga sebagai bagian dari upaya pengembangan ekonomi lokal melalui geowisata dan ekowisata.

Hal ini sejalan dengan konsep besar pariwisata Indonesia yakni mendorong terciptanya pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.

Ni Luh turut mengapresiasi berbagai langkah dan proses yang dilakukan Badan Pengelola UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep yang telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Ia menyarankan pengalaman dari Geopark Toba sebelumnya dijadikan referensi dan perhatian bersama untuk memperkuat pengeloaan Maros-Pangkep.

"Ini awal pertemuan, nanti kita bisa duduk bersama kembali, jadi bisa tahu (bagian) ini nanti Kemenpar bisa dukung. Tadi yang ditekankan adalah pelatihan-pelatihan masyarakat dan sebagainya," ujar Ni Luh.

Sementara itu GM Badan Pengelola UNESCO Maros-Pangkep Dedy Irfan berharap bisa mendapatkan dukungan dari semua pihak, terutama semua unsur pentahelix agar bisa bersama-sama mengambil peran dalam menyukseskan revalidasi tersebut.

Revalidasi status UNESCO Global Geopark merupakan proses evaluasi berkala yang dilakukan setiap empat tahun oleh UNESCO, untuk memastikan geopark terus memenuhi standar pengelolaan global, konservasi geologi dan budaya, serta partisipasi masyarakat lokal.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar