c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

08 September 2025

12:36 WIB

Geopark Maros Pangkep Luncurkan Dua Komik Edukatif

Dengan melibatkan dua penulis asal Australia, Geopark Maros Pangkep luncurkan dua komik edukatif tentang sejarah dan budaya. Sebagai media pembelajaran alternatif bagi anak-anak. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Geopark Maros Pangkep Luncurkan Dua Komik Edukatif</p>
<p>Geopark Maros Pangkep Luncurkan Dua Komik Edukatif</p>

Peluncuran komik edukatif oleh General Manager Geopark Maros Pangkep Dedy Irfan (kedua kanan) bersama penulis komik cerita rakyat. ANTARA/ HO-GMP

JAKARTA - Pengetahuan soal sejarah dan budaya tidak hanya didapat dari pelajaran di sekolah dengan buku bacaan yang tebal, namun bisa dituangkan lewat media yang lebih menarik untuk anak-anak, yakni komik.

Itulah yang dilakukan oleh Geopark Global UNESCO Maros Pangkep, dengan meluncurkan dua komik edukatif bernuansa kekayaan budaya dan ilmu pengetahuan tentang Sulawesi Selatan. Keduanya berjudul Cerita Rakyat Sulawesi dan Penemuan Ilmiah Sulawesi Selatan.

"Dua komik edukatif untuk masyarakat Sulsel khususnya generasi muda agar mengenal budaya dan potensi alam untuk melestarikannya," kata General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan seperti dikutip dari Antara, Senin (8/9).

Komik ini merupakan hasil program hibah dari Indonesia Australia Institute melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang berlangsung sejak 2024 hingga 2025. Pembuatan komik ini melibatkan dua penulis Australia, Dr. Alena K Kimbrough, dan Daniel A Becker yang juga sebagai ilustrator. 

Program ini sendiri sejalan dengan dengan fokus geopark pada konservasi edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Adapun latar belakang penerbitan komik ini bukan sekadar bacaan, tetapi diharapkan menjadi media atraksi budaya, khususnya di sekolah-sekolah. Diharapkan, cerita rakyat bisa kembali hidup dan membumi dalam bentuk pertunjukan budaya maupun yang dituangkan dalam komik.

Komik ini hadir dalam dua format. Pertama, versi ilmiah yang mengulas keanekaragaman hayati flora dan fauna endemik serta geologi kawasan, termasuk geopark dengan bahasa populer.

Kedua, versi cerita rakyat menampilkan kisah-kisah lokal dari Maros seperti mengangkat legenda toakala dan Bissu Daeng yang ditulis ulang oleh Lory Hendra Jaya. Sementara dari Pangkep menampilkan cerita raja lipan dari Pulau Marasende karya Ir Djajang Andi Abbas.

Hingga saat ini sudah ada 500 eksemplar yang dibagikan di Kabupaten Maros dan Pangkep dari target distribusi sebanyak 1.000 eksemplar.

Salah seorang penulis, Dr Alena yang juga adalah ilmuan paleoklimatologi mengaku tantangan dalam menyusun komik ini cukup berat karena harus memadatkan artikel yang panjang dari berbagai disiplin ilmu arkeologi, ekologi, hingga fauna endemik ke dalam format komik yang mudah dipahami.

Menurut Daniel, sepulang ke Australia akan mempresentasikan komik ini di Wollongong University, serta berbagi pengalaman dengan akademisi dan kreator komik lainnya.

Harapan dari pengelola geopark maupun penulis komik ini ke depan menjadi sarana pembelajaran lintas generasi yang komik tersebut mampu menghibur dan mendorong minat baca literasi budaya dan memperkuat identitas lokal Sulsel di kancah global.




KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar