16 April 2025
13:29 WIB
Geopark Kebumen Dan Meratus Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark
Indonesia menambah daftar UNESCO Global Geopark (UGG), menyusul geopark Kebumen di Jawa Tengah dan Meratus di Kalimantan Selatan yang ditetapkan di Sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO, Paris.
Geopark Meratus resmi diakui oleh UNESCO sebagai "Global Geopark" pada Sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis. (ANTARA/HO-Kemlu RI)
JAKARTA - UNESCO resmi menetapkan geopark Kebumen di Jawa Tengah dan Meratus di Kalimantan Selatan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Pengakuan itu dilakukan pada Sidang ke-221 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis.
Dengan pengakuan itu, maka jumlah taman bumi di Indonesia yang masuk ke dalam daftar UGG kini menjadi 12. Taman-taman bumi yang sudah diakui sebelumnya oleh UNESCO adalah Batur (Bali), Belitong (Bangka Belitung), Ciletuh (Jawa Barat), Gunung Sewu (Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur), Ijen (Jawa Timur), Maros Pangkep (Sulawesi Selatan), Merangin (Jambi), Raja Ampat (Papua Barat Daya), Rinjani (Lombok), dan Kaldera Toba (Sumatra Utara).
Status UGG memberikan tanggung jawab kepada taman-taman bumi untuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, dan mempromosikan kekayaan geologis dan budaya, menurut pernyataan itu.
Disebutkan pula, status tersebut menjadi amanah bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen pada pelindungan alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan edukasi global, serta bukti nyata kontribusi Indonesia dalam menjaga warisan bumi.
Geopark Kebumen dari Jawa Tengah, Geopark Meratus berhasil meyakinkan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO akan keunikan geologis dan kekayaan budaya yang dimilikinya. Keputusan ini diambil secara konsensus, menyetujui 16 usulan geopark baru dari 11 negara yang sebelumnya telah dinominasikan oleh UNESCO Global Geoparks Council pada September dan Desember 2024.
Selain Indonesia, geopark lain yang turut menyandang gelar UGG kali ini berasal dari Tiongkok, Korea Utara, Ekuador, Italia, Norwegia, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol, Inggris, dan Vietnam. Dengan ditetapkannya Geopark Meratus dan Geopark Kebumen, kini Indonesia memiliki total 12 UNESCO Global Geoparks.
Duta Besar Mohamad Oemar, selaku Ketua Delegasi RI untuk Sidang Dewan Eksekutif UNESCO sesi ke-221, menekankan bahwa status UNESCO Global Geoparks yang diemban ke-12 Geopark Indonesia tersebut mengandung makna tanggung jawab untuk melestarikan, mengelola secara berkelanjutan, serta mempromosikan kekayaan geologis dan budaya yang dimiliki.
Lebih lanjut, Dubes menegaskan bahwa pengakuan dari UNESCO ini adalah bukti nyata kontribusi Indonesia dalam menjaga warisan bumi yang bernilai universal.
"Ini sekaligus membawa amanah untuk memperkuat komitmen Indonesia untuk perlindungan alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan edukasi global," ucap Oemar.
Penetapan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geoparks diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga warisan geologi, melestarikan keanekaragaman hayati dan budaya, serta mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, menjelaskan bahwa pihaknya tinggal menunggu penyerahan sertifikat di bulan September.
Dikatakan, dengan ditetapkannya Geopark Meratus sebagai UGG menjadi fase baru pariwisata Kalimantan Selatan, menjadi lebih terbuka dengan menjadi bagian dari jejaring dunia. Perjuangan yang tidak mudah untuk bisa ke level ini, harus mampu menggerakkan seluruh komponen masyarakat untuk membangun Geopark Meratus untuk lebih mendunia.
Dengan penetapan ini juga, diharapkan dapat membangun perspektif baru akan pemanfaatan kekayaan alam dan budaya yang lebih berkelanjutan. Seraya membangkitkan ekonomi dan sekaligus pemberdayaan sosial dengan tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan.