10 Juni 2024
16:13 WIB
Frekuensi Olahraga Yang Tepat Bagi Penderita Aritmia
Orang dengan penderita aritmia atau gangguan jantung bukan berarti tidak boleh berolahraga sama sekali. Namun demikian, penting untuk mengetahui kemampuan mereka berolahraga.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi orang sedang berolahraga dengan treadmill. Freepik
JAKARTA - Aritmia merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat dunia, tetapi sering kali tidak disadari. Akibat berkaitan erat dengan jantung, banyak yang beranggapan kalau orang dengan aritmia tidak boleh berolahraga.
Pasalnya, olahraga dikhawatirkan dapat membebani dan mengganggu fungsi jantung sehingga memicu terjadinya gejala dan komplikasi aritmia. Namun ternyata hal itu tidaklah tepat.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Pondok Indah Bintaro Jaya dr. Alexandra Gabriella membantahnya. Menurutnya, olahraga pada orang dengan aritmia sama pentingnya dan orang normal lainnya. Hanya saja, olahraga yang dilakukan memang harus sesuai dengan kemampuannya. Untuk mengetahui kemampuannya, orang dengan aritmia pun bisa melakukan treadmill test.
"Jadi tidak dilarang untuk berolahraga, tetapi harus disesuaikan dengan kemampuannya. Dicoba dulu dengan treadmill test untuk mengukur kemampuan badannya gitu, supaya tidak membebani kerja jantung dan menyebabkan pingsan," kata dr. Gabriella dalam diskusi media RS Pondok Indah.
Untuk orang dengan aritmia dan penyakit jantung lainnya, dia menganjurkan untuk menghindari olahraga yang bersifat kompetitif, seperti tenis, sepakbola, basket, dan lainnya. Pasalnya, olahraga kompetisi seperti itu dapat membuat seseorang memaksakan dirinya sehingga pada orang dengan penyakit jantung bisa menimbulkan gejala atau kekambuhan penyakitnya.
Maka dari itu, dr. Gabriella juga menyarankan apabila sudah lelah berolahraga segera lakukan istirahat. Hindari olahraga hingga 'ngos-ngosan' karena bukannya melatih dan meningkatkan kapasitas jantung, olahraga yang dilakukan malah membebani kerja jantung.
"Untuk frekuensinya sendiri sama dengan yang lainnya, yaitu tiga sampai lima kali seminggu dengan durasi 30 menit. Resep olahraganya diperoleh dari treadmill test karena setiap orang berbeda-beda hasilnya," ucap dr. Gabriella.
Aritmia adalah gangguan irama jantung berupa denyut jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, dan tidak beraturan. Gangguan ini menimbulkan gejala seperti pusing, berdebar, cepat lelah, nyeri dada, dan bisa berakibat fatal, semisal pingsan, gagal jantung, stroke, dan kematian jantung mendadak.