09 April 2025
19:16 WIB
Film Mendadak Dangdut Angkat Perspektif Benturan Budaya
Mendadak Dangdut menghadirkan cerita tentang benturan budaya yang relevan dengan realitas majemuk bangsa Indonesia.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Sesi konferensi pers film Mendadak Dangdut di Plaza Senayan, Jakarta, Rabu (9/4). Foto: Validnews/ Andesta.
JAKARTA - Sinemart, rumah produksi yang telah merilis banyak film ikonis, kembali merilis film baru. Kali ini Mendadak Dangdut, dari IP sukses tahun 2006 silam, dihadirkan lagi dalam sebuah film baru, dengan konteks cerita yang baru.
Mendadak Dangdut yang memadukan warna drama dan komedi, mengangkat cerita di seputar skena musik dangdut pinggiran. Film arahan Monty Tiwa menyajikan kisah penuh dimanika dari kehidupan komunitas di seputar skena musik dangdut Indonesia.
Monty Tiwa selaku sutradara mengatakan, Mendadak Dangdut menghadirkan cerita tentang benturan budaya yang relevan dengan realitas majemuk bangsa Indonesia. Itu karena cerita berkisar pada kisah perjalanan seorang penyanyi yang mendadak 'bermigrasi', dari semula di kancah musik populer di arus utama, ke skena musik dangdut yang bagi sebagian orang masih mendapat cap diskriminatif.
Kehidupan tokoh utama, seorang penyanyi bernama Naya (diperankan Anya Geraldine) berubah signifikan, dan ia pun harus beradaptasi dengan lanskap budaya baru yang belum pernah dimasukinya.
Menurut Monty, tema besar cerita di film Mendadak Dangdut terbaru ini sama dengan film pertama yang dirilis hampir dua dekade silam. Namun dia menegaskan film ini bukan sebuah remake ataupun sekuel, melainkan sebuah film baru yang dikembangkan berdasarkan universe Mendadak Dangdut tahun 2006.
"Bicara tema besar, yang dulu Mendadak Dangdut dirilis pada 2006 juga sama, sebagai sebuah film yang scara tema itu berbicara tentang perubahan dan benturan budaya. Jadi itu suatu tema yang akan selalu relevan, rerutama di Indonesia dengan masyarakat yang majemuk," ungkap Monty dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/4).
Monty mengilas balik, film Mendadak Dangdut yang dirilis tahun 2006 silam, yang dibintangi Titi Kamal dan Kinaryosih, telah turut berperan mengerek popularitas musik dangdut ke kancah pargaulan muda-mudi di perkotaan. Film ini melahirkan salah satu lagu dangdut paling ikonik, "Jablai", yang dinyanyikan langsung oleh Titi Kamal.
Hari ini, musik dangdut pun sudah lazim ditampilkan dalam festival-festival musik anak muda, termasuk di Jakarta. Monty berharap, film baru Mendadak Dangdut ini pun bisa diterima luas oleh masyarakat Indonesia, sekaligus mengerek musik dangdut ke tingkat popularitas lebih tinggi.
"Sepertinya Mendadak Dangdut 2006 membuka jalan untuk itu. Meski bukan satu-satunya faktor popularitas musik dangdut. Memang sejatinya dangdut adalah musik yang bisa dinikmati semua kalangan," ucapnya.
Film Mendadak Dangdut dibintangi oleh Anya Geraldine, Keanu Angelo, Aisha Nurra Datau, Wika Salim, Fajar Nugra dan Dwi Sasono yang sebelumnya juga berperan di film tahun 2006. Pemeran lainnya termasuk aktor senior yang berpulang belum lama ini Joshua Pandelaki, bersama dengan Opie Kumis, Sadha Triyudha, Calvin Jeremy, Adi Sudirja serta Putri Patricia.
Mendadak Dangdut dipersembahkan Sinemart bersama Amadeus Sinemagna. Rumah produksi merilis trailer resmi hari ini, cuplikan yang menggambarkan dunia cerita yang akan disajikan untuk penonton.
Trailer menyoroti Naya, seorang penyanyi pop yang tengah menikmati kepopularitasnya, mendadak mengalami belokan dalam hidupnya. Dia dituduh terlibat dalam kematian asistennya. Dalam keputusasaan dan tekanan, ia memilih melarikan diri.
Di tengah pelariannya bersama ayah dan adiknya, Naya bertemu dengan dua sahabat yang tengah membentuk grup dangdut. Naya dipaksa bergabung menjadi penyanyi dangdut.
Seperti film tahun 2006, Mendadak Dangdut terbaru ini juga akan merilis album lagu dangdut, yang memadukan lagu-lagu klasik dengan lagu-lagu terbaru dengan sentuhan masa kini.
Mendadak Dangdut sekaligus menandai comeback rumah produksi Sinemart di kancah perfilman tanah air setelah cukup lama tanpa rilisan baru, sejak film Cinta Suci Zahrana tahun 2012.
Produser Eksekutif, David Setiawan Suwarto menyebutkan, film ini menawarkan cerita yang kuat tentang kehidupan masyarakat Indonesia, tentang musik dangdut dan juga komunitas yang menghidupinya.
"Jadi karena cerita yang begitu kuat dari Mendadak Dangdut ini, yang saya pribadi juga merasa sangat tersentuh dengan ceritanya. Tentang rekonsiliasi, dan perjalanan. Karena itu kita ingin ini sebagai film pertama comeback-nya Sinemaart setelah 13 tahun,", ujar David.
Film Mendadak Dangdut dijadwalkan menyapa penonton di bioskop pada 30 April mendatang.