c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

06 Juni 2023

15:53 WIB

Film "Kutukan Sembilan Setan" Tayang Bioskop 8 Juni

Film "Kutukan Sembilan Setan" mencoba menawarkan alternatif film horor dengan cerita yang variatif dengan pemanis elemen percintaan dan persahabatan.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Film "Kutukan Sembilan Setan" Tayang Bioskop 8 Juni
Film "Kutukan Sembilan Setan" Tayang Bioskop 8 Juni
Poster film Kutukan Sembilan Setan. Instagram/PIM Pictures

JAKARTA - Layar bioskop tanah bakal diramaikan film horor baru. Kutukan Sembilan Setan, film horor produksi PIM Pictures, akan menyapa pecinta petualangan horor di Indonesia di bioskop pada 8 Juni mendatang.

Film Kutukan Sembilan Setan diproduksi PIM Pictures bekerja sama dengan Dynamic Pictures. Film ini dibesut produser Agustinus Sitorus dengan sutradara Arie Aziz. Film ini menghadirkan bintang Fandy Christian, Joshua Suherman, Ajil Ditto Frislly Herlind serta Denira Wiraguna.

Produser film Kutukan Sembilan Setan, Agustinus Sitorus mengatakan, film ini sejatinya telah dipersiapkan cukup lama. Namun, karena pandemi, produksi film pun sempat tertunda sebelum akhirnya bisa tayang dalam waktu dekat.

"Semoga film ini dapat dinikmati atau ditonton serta dapat diterima oleh penonton dan disukai sebagai tontonan yang menghibur namun syarat akan makna," ungkap Agustinus dalam siaran pers, dikutip Selasa (6/6).

Seperti yang dicapai film-film horor tanah air akhir-akhir ini, Agustinus pun berharap film ini bisa menjaring penonton luas.

Lebih lanjut, sutradara Arie Aziz mengatakan, sepanjang pembuatan film, pihaknya mencoba menghadirkan berbagai adegan yang bisa memuaskan keinginan para penonton. Ia yakin, film ini telah dikemas dalam intensitas horor kuat, dengan berbagai adegan yang menyeramkan di sepanjang jalan cerita.

Tapi lebih dari itu, film ini menurut Arie mencoba menawarkan alternatif film horor dengan cerita yang variatif. Selain ketegangan, di dalam cerita yang disajikan itu juga ada kisah percintaan, persahabatan, serta suguhan pemandangan memukau Gunung Bromo.

“Chemistry antar pemain dapat terjalin di film, meskipun proses syuting mengalami banyak kendala cuaca dan pandemi yang pada saat itu masih ada. Semoga film Kutukan Sembilan Setan dengan keunikannya bisa menjadi tontonan yang diterima masyarakat Indonesia,” ucap sang sutradara.

Berangkat dari Kisah Nyata
Produser Agustinus Sitorus mengungkapkan, kisah dalam film Kutukan Sembilan Setan sejatinya terinspirasi dari kisah nyata. Pengalaman mistis yang dialami koleganya ketika melakukan perjalanan ke puncak Gunung Bromo dan mengalami sederet kejadian misterius nan menyeramkan.

Kisah itulah yang kemudian dituangkan ke dalam naskah, dengan pengembangan sana-sini, termasuk dengan menambahkan aspek konflik hingga humor dalam cerita.

“Kemudian kisah nyata ini kami diskusikan dan akhirnya dikembangkan bersama Tisa TS sebagai supervisi skenario dan menghasilkan naskah skenario yang kami anggap final untuk dilanjutkan ke proses produksi,” tutur Agustinus.

“Film ini menjadi sesuatu yang fresh karena terdapat sisi adventure dan humor yang cukup kental, di samping misteri dan kengerian dalam adegan demi adegan yang disajikan,” imbuhnya.

Film ini menjadi sesuatu yang fresh karena terdapat sisi adventure dan humor yang cukup kental, di samping misteri dan kengerian dalam adegan demi adegan yang disajikan.

Film Kutukan Sembilan Setan berkisah tentang lima sahabat yang melakukan perjalanan ke kawasan Gunung Bromo. Mereka adalah Verdy (diperankan Fandy Christian), Lia (Denira Wiraguna), Devon (Ajil Ditto), Miko (Joshua Suherman), serta Sarah (Frisly Herlind).

Pusat horor dalam cerita ini yaitu pada sebuah vila yang disewa sekelompok sahabat tersebut. Vila yang tidak terawat, tampak seram, ternyata menyimpan teror-teror misterius yang siap menyambut penghuni di sana.

Kelima sahabat ini harus berhadapan dengan penampakan-penampakan aneh, setan-setan mulai dari yang tak berbentuk hingga penampakan hantu Belanda.

Situasi itu membuat perjalanan lima sahabat tersebut menjadi pelik, jauh dari kata damai ataupun menyenangkan. Di tengah situasi mencekam, perselisihan dan konflik antar sahabat pun menjadi tak terelakkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar