c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

24 April 2025

18:17 WIB

Film Angkara Murka Angkat Potret Tragis Kehidupan Pekerja Tambang

Angkara Murka, sebuah film horor yang membawa cerita kelam dan tragis tentang kehidupan para pekerja tambang di lereng Merapi.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Film <em>Angkara Murka</em> Angkat Potret Tragis Kehidupan Pekerja Tambang</p>
<p>Film <em>Angkara Murka</em> Angkat Potret Tragis Kehidupan Pekerja Tambang</p>

Produser, sutradara dan para pemeran film Angkara Murka, dalam sesi konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (24/4). Dok: Validnews/ Andesta.

JAKARTA - Forka Films memperkenalkan film terbaru, Angkara Murka. Sebuah film horor yang membawa cerita kelam dan tragis tentang kehidupan para pekerja tambang di lereng Merapi.

Angkara Murka menjadi debut film horor dari Forka Films yang digawangi sineas Ifa Isfansyah. Film ini pun menjadi debut film panjang bagi sutradara asal Yogyakarta, Eden Junjung yang selama ini banyak membuat film pendek yang beroleh tempat di skena internasional, seperti yang meraih pengakuan di festival internasional seperti Happy Family, Bura, dan The Intrusion.

Dibintangi oleh Raihaanun, Aksara Dena dan Simhala Avadana, film ini menceritakan Ambar, seorang perempuan yang kehilangan suaminya di lokasi tambang di lereng Gunung Merapi. Demi menyambung hidup sekaligus mencari kebenaran tentang hilangnya sang suami, Ambar pun menjadi pekerja di tambang tersebut.

Ambar menjadi satu-satunya perempuan di tengah kerasnya keseharian para pekerja laki-laki di sana. Dalam prosesnya itu, dia pun mengungkap fakta mengerikan tentang teror dan rahasia gelap yang terkubur di dalam tambang, terkait dengan ritual sesat pemilik tambang tersebut.

Sutradara, Eden Junjung  mengatakan, Angkara Murka terinspirasi dari cerita-cerita yang kerap didengarnya semasa kecil, tentang misteri horor di lereng Gunung Merapi. Setelah melakukan riset panjang di sana, dia pun kemudian menyadari bahwa ada sesuatu yang metaforis di balik cerita-cerita masa kecil. Bahwa kegelapan di lereng gunung itu tak hanya terkait dengan mistis, namun juga ada keseharian pertambangan yang keras, hingga eksploitasi manusia.

"Melalui film ini mungkin kita bisa sampaikan ke masyarakat luas bahwa ada sesuatu yang tidak terbaca sebelumnya, dan melalui film ini masyarakat, penonton bisa sedikit banyak tahu bahwa ada kejadian-kejadian seperti ini, apa yang ada di sana itu akun rasa penting disampaikan kepada masyarakat," ungkap Eden di Jakarta, Kamis (24/4).

Produser Ifa Isfansyah menambahkan, Angkara Murka bukan sekadar film yang menyajikan ketakutan atau horor. Film ini menurutnya membawa cerita yang penting, menggambarkan realitas yang tragis dan juga perlu diceritakan kepada masyarakat luas.

"Dan yang menarik konsep yang memang dipertahankan oleh Eden sejak awal adalah karakter Ambar ini, itu adalah satu-satunya karakter perempuan di film ini. Nanti akan diperlihatkan bagaimana dunia laki-laki yang kita gambarkan dan penuh ketidakadilan ini digerakkan dan dihajar oleh satu perempuan," tutur Ifa.

Selain itu, Ifa melanjutkan, Angkara Murka juga menjadi proyek dengan tujuan strategis bagi Forka Films. Film ini membawa misi untuk memberi warna lebih beragam di sinema Indonesia dengan cerita yang penting dan relevan disampaikan dalam cerita horor. Misi selanjutnya, adalah untuk memperkenalkan bakat sutradara baru Indonesia, dalam hal ini adalah Eden Junjung.

"Buat saya sudah waktunya bagi Eden Junjung. Untuk industrinya mungkin ini new talent. Tapi prosesnya tidak instant, ini produksinya matang, dibuat dengan proses yang matang," tambahnya.

Angkara Murka turut dibintangi oleh  Whani Darmawan Rukman Rosadi, serta sederet aktor peran yang dijaring dari skena seni dan perfilman di Yogyakarta. Trailer film ini yang dirilis baru-baru ini, menyajikan tontonan yang memadukan ketegangan horor dan drama emosional yang mendalam.

Tayang di Festival Internasional

Angkara Murka (judul internasional Mad of Madness) akan melakukan world premiere di Far East Film Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia, pada 30 April 2025 dan sekaligus berkompetisi di kategori White Mulberry Award for Best Debut Feature.

Film ini sebelumnya juga telah terseleksi dalam NAFF Project Market Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2024.

Angkara Murka akan mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia 22 Mei mendatang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar