c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

06 Juni 2023

09:01 WIB

Film “A Distant Call” dan “Tiger Stripes” Raih Penghargaan Cannes 2023

Dua film skema ko-produksi di mana Indonesia ada di dalamnya, yakni "A Distant Call” dan “Tiger Stripes” boyong penghargaan Cannes Film Festival.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

Film “A Distant Call” dan “Tiger Stripes” Raih Penghargaan Cannes 2023
Film “A Distant Call” dan “Tiger Stripes” Raih Penghargaan Cannes 2023
Film “A Distant Call” meraih penghargaan Cannes 2023. Sumber foto: Umbra Motion Pictures.

JAKARTA - Film dokumenter Indonesia, A Distant Call sukses memboyong penghargaan di ajang Cannes Film Festival tahun tahun ini. Film ini berhasil meraih penghargaan Documentary Association of Europe Award, salah satu penghargaan dalam gelaran Cannes Docs Marche du Film.

A Distant Call merupakan karya sineas asal Semarang, Andrea Suwito. Film ini adalah proyek ko-produksi tiga negara yaitu Prancis, Inggris dan Indonesia yang diwakili produser Mandy Marahimin.

Di samping A Distant Call, ada pula Tiger Stripes yang meraih penghargaan Grand Prize dalam gelaran Semaine de la Critique Cannes 2023. Film ini adalah karya sineas asal Malaysia, Amanda Nell Eu dengan skema ko-produksi delapan negara, termasuk Indonesia yang diwakili produser Yulia Evina Bhara.

Pencapaian film ini di ajang festival bergengsi tersebut disambut antusias oleh produser Yulia Evina Bhara. Ia mengatakan, kemenangan kali ini, khususnya untuk film yang ia produksi, adalah kemenangan bagi skena sinema Asia Tenggara.

“Film kolaborasi bersama ini berujung manis di Festival Film Cannes dan ini kabar gembira untuk sinema Asia Tenggara. Kemenangan ini adalah kemenangan kita semua,” ungkap Yulia dalam keterangan resminya yang diterima Senin (5/6).

Judul-judul tersebut adalah dua dari tiga film yang dibawa oleh delegasi Indonesia ke Cannes Film Festival tahun ini.

Sebelumnya, ada juga Basri and Salma in a Never-Ending Comedy, film Indonesia yang tampil di kompetisi utama film pendek di Cannes 2023. Film arahan sutradara Khozy Rizal Produser John Badalu ini tayang perdana sekaligus berkompetisi dalam kompetisi utama Cannes Film Festival 2023.

Basri and Salma in a Never-Ending Comedy sendiri adalah sebuah sejarah baru. Film ini merupakan film Indonesia pertama yang berhasil masuk ke kompetisi utama Cannes Film Festival. Sayang, film ini tak berhasil membawa pulang penghargaan di ajang tersebut.

Momen Cannes Film Festival tahun ini ikut diramaikan oleh banyak perwakilan dari Indonesia. Selain karya-karya yang hadir, sejumlah figur perfilman serta perwakilan lembaga perfilman tanah air juga hadir sebagai delegasi Indonesia di Cannes Film Festival.

Termasuk pula Mendikbudristek Nadiem Makarim, yang menjadi salah satu peserta delegasi Indonesia. Dalam kesempatannya di Cannes beberapa waktu lalu, Nadiem sekaligus mengumumkan program pendanaan Matching fund Dana Indonesiana, skema pendanaan film yang memungkinkan para sineas Indonesia untuk membuat proyek ko-produksi dengan sineas dari mancanegara.

Di momentum Cannes Film Festival 2023 ini pula, delegasi Indonesia menandatangani kerjasama dengan BIFAN (Bucheon Fantastic Film Festival), Korea dan Focus Asia, Far East Film Festival, Udine, Italy.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar