04 Februari 2025
13:39 WIB
Falcon Minta Maaf Usai Ramai Seruan Boikot Film A Business Proposal
Falcon Pictures melalui surat terbuka yang diunggah di Instagram, menyampaikan permohonan maaf atas banyaknya pihak menyampaikan kekecewaan dan kritik terkait film A Business Proposal.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Cuplikan film A Business Proposal. Sumber foto: YouTube/ Falcon.
JAKARTA – Falcon Pictures menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik terkait film A Business Proposal. Rumah produksi ini merespon ramainya kritik hingga seruan boikot dari para pengguna media sosial disebabkan kekecewaan kepada pemeran utamanya, Abidzar Al-Ghifari.
Diketahui, Abidzar belakangan menjadi sasaran kritik di media sosial, terutama dari para penggemar K-drama, karena berbagai pernyataannya yang dianggap menyinggung atau kurang simpatik. Beberapa di antaranya melekatkan label ‘fanatik’ pada para penggemar K-drama, serta mengaku tak menonton versi serial untuk memerankan film adaptasi A Business Proposal.
Karena itu, banyak pihak menyampaikan kekecewaan dan kritik di akun media sosial Falcon Pictures. Beberapa komentar di unggahan-unggahan Falcon, menyoroti sikap Abidzar yang dinilai tak menghargai penggemar, atau tak menghargai IP karena tak menonton versi serial yang telah pernah ada.
Atas itu, Falcon Pictures melalui surat terbuka yang diunggah di Instagram pada Senin (3/2) menyampaikan permohonan maaf. Rumah produksi juga menjelaskan soal Abidzar yang memilih tak menonton versi serial Korea. Hal itu disebut sebagai salah satu pilihan kreatif, bentuk pendekatan terhadap karakter.
“Berita mengenai cast yang tidak menyaksikan serialnya terlebih dahulu, bukan berakar kesombongan tapi dari pemilihan pendekatan akting. Seniman memiki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita,” tulis Falcon.
Falcon juga menjelaskan A Business Proposal adalah film yang dibuat dengan kesungguhan hati. Tak hanya Abidzar, ada lebih dari 100 orang yang terlibat dalam produksi ini, termasuk Ariel Tatum sebagai lawan main Abidzar, mencurahkan hati yang penuh dalam proses pembuatannya.
“Kami meminta maaf atas perkataan atau perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati,” lanjut Falcon.
Permintaan maaf juga disampaikan secara terbuka oleh Abidzar lewat unggahan Instagram pribadi serta akun Falcon Pictures. Dia menerima semua kritik publik, dan menyatakan kalau semua itu menjadi pengingat baginya untuk bertindak lebih baik di kemudian hari.
“Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana,” tulis Abidzar.
Ramainya kritik atas pernyataan Abidzar adalah salah satu bentuk respon publik atas proyek adaptasi Falcon satu ini, setelah sebelumnya juga ramai kritik atas pilihan rumah produksi menempatkan Abidzar sebagai pemeran utama cerita, Kang Tae-moo yang dalam versi serial Korea dibintangi oleh Ahn Hyo-seop. Pasalnya penggemar menilai penampilan Abidzar tak cocok dengan karakter yang sudah terlanjur diidentikkan dengan bintang Korea.
Kisah Kencan Buta Berujung Cinta
A Business Proposal merupakan adaptasi Indonesia dari IP Korea Selatan karya Hae-hwa, yang juga telah diadaptasi ke dalam serial drama televisi di negara asal pada 2022 silam. Versi serial menampilkan bintang Ahn Hyo-seop dan Kim Se-jeong, yang dipertemukan dalam sebuah kisah komedi romantis.
Film A Business Proposal merupakan proyek adaptasi IP Korea terbaru Falcon Pictures, setelah sebelumnya rumah produksi ini juga mengembangkan IP Miracle In Cell No.7. Film ini menampilkan bintang Abidzar Al-Ghifari, Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Indy Barends, Indro Warkop, Slamet Rahardjo, Fatih Unru, dan banyak lagi lainnya.
Film ini bercerita tentang Sari (Ariel Tatum), seorang food analyst di Bowo Foods, yang terpaksa menyamar menjadi sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), dalam sebuah kencan buta. Namun, tanpa diduga, teman kencan tersebut adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), pewaris dari perusahaan tempatnya bekerja yang terkenal disiplin dan dingin.
Sadar bahwa kakeknya, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo), terus menekan dirinya untuk menikah, Utama meminta Sari untuk berpura-pura menjadi kekasihnya. Dari sinilah konflik dan kejadian lucu mulai bermunculan—dari upaya Sari menyembunyikan identitasnya sebagai pegawai Bowo Foods, hingga keterlibatannya dalam skema perjodohan yang semakin rumit.