13 Mei 2025
14:51 WIB
Fakta-fakta Unik Kecoa, Serangga Yang Tahan Paparan Radiasi
Kecoa merupakan serangga yang menjijikan karena habitatnya berada di tempat-tempat kotor, maka berpotensi menularkan penyakit. Selain itu, ada fakta-fakta unik lainnya yang belum banyak diketahui,
Kecoa di Spons Pencuci Piring Wastafel yang kotor. Sumber Foto: Shutterstock/dok
JAKARTA - Banyak orang yang merasa jijik ketika mendapati adanya kecoa di sekitarnya. Tak salah memang, karena serangga yang satu ini kerap ada dan muncul dari tempat-tempat kotor, belum lagi kecoa juga membawa bakteri dan kuman yang bisa menyebabkan penyakit.
Tapi di balik itu, ternyata ada beberapa fakta unik tentang serangga yang satu ini. Menurut ahli parasitologi sekaligus dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr. Supriyono, ada sejumlah fakta menarik tentang kecoa yang jarang diketahui publik.
Tahan Radiasi Tinggi
Salah satu hal unik yang disebutkan adalah kemampuan kecoa bertahan terhadap paparan radiasi lebih tinggi dibandingkan manusia dan hewan lainnya.
"Kecoa memiliki kulit yang tebal dan sistem metabolisme yang unik, sehingga dapat mentoleransi radiasi dalam kadar yang lebih tinggi. Namun, bukan berarti mereka kebal sepenuhnya. Dalam radiasi yang sangat tinggi, kecoa juga bisa mati," jelas Dr. Supriyono, dilansir dari laman ipb.ac.id, Selasa (13/5).
Primitif yang Adaptif
Dia juga menyebutkan bahwa kecoa merupakan makhluk hidup primitif yang mengalami sedikit perubahan evolusioner sejak zaman purba.
"Kecoa zaman sekarang sangat mirip dengan fosil yang ditemukan di masa lalu. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi," ujarnya.
Lebih Suka Berjalan daripada Terbang
Secara alami, kecoa memiliki dua pasang sayap. Sayap pertama lebih kaku dan tebal, sehingga kecoa lebih suka berjalan atau merayap cepat ketimbang terbang. Namun, mereka bisa terbang saat merasa terancam.
Sulit Balik Badan saat Tengkurap
Menanggapi mitos bahwa kecoa tak bisa balik jika dalam posisi tengkurap, Dr Supriyono membenarkan hal itu. "Struktur kakinya yang panjang dan miring membuat mereka kesulitan membalikkan badan, apalagi di permukaan licin. Akibatnya, mereka bisa mengalami dehidrasi dan mati," jelasnya.
Mendekat Jika Terancam
Terkait anggapan bahwa kecoa cenderung mendekati manusia saat dikejutkan, Dr. Supriyono menyebut hal itu sebagai bentuk respons terhadap ancaman. “Mereka berlari mencari tempat perlindungan dan bisa saja secara tidak sengaja menuju ke arah manusia,” ujarnya.
Untuk mencegah keberadaan kecoa di rumah, ia menyarankan menjaga kebersihan, terutama di area seperti pantry, kamar mandi, dan tempat sampah.
“Bersihkan sisa makanan, tutup rapat makanan, buang sampah secara rutin, perbaiki kebocoran, dan gunakan insektisida atau perangkap dengan tepat,” tambahnya.