03 Mei 2024
17:09 WIB
Fakta-Fakta Pulau Samosir, Dari Lanskap Hingga Rutial Turun-Temurun
Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Pulau Samosir memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Tak hanya keindahan alam tapi juga sejarah dan budayanya.
Editor: Satrio Wicaksono
Pemandangan Danau Toba dan Pulau Samosir, Sumatra Utara. Shutterstock/Fabio Lamanna
JAKARTA - Berada di tengah Danau Toba, Pulau Samosir sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata dunia. Keindahan alamnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Tapi tak hanya itu, masih banyak fakta-fakta menarik tentang pulau yang satu ini sebagai daya tarik.
Secara lanskap, konon salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) ini terbentuk akibat letusan Gunung Toba puluhan ribu tahun silam. Terbentuk secara perlahan akibat aktivitas vulkanik.
Pulau Terbesar Kelima
Luas Pulau Samosir mencapai 63.000 hektare, atau kurang lebih sekitar 640 km persegi. Berkat luasnya yang hampir setara dengan wilayah Singapura, tidak mengejutkan jika Pulau Samosir termasuk dalam pulau terbesar urutan kelima di dunia, untuk kategori pulau di tengah danau.
Kaya Wisata Alam
Tak hanya memiliki asal-usul terbentuknya pulau yang unik, Pulau Samosir juga kaya akan wisata alam. Salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Pulau Samosir adalah Bukit Holbung, atau dikenal dengan Bukit Teletubbies. Hamparan rumput hijau yang luas ini sangat cocok untuk menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian.
Selain itu, wisatawan juga bisa mampir ke Desa Wisata Lumban Suhi-Suhi yang hanya berjarak sekitar 48 menit dari Bukit Holbung. Di desa ini terdapat banyak pengrajin kain ulos, jadi bisa melihat proses pembuatan kain ulos oleh masyarakat lokal secara langsung.
Ilustrasi masyarakat adat Pulau Samosir. Shutterstock/MarlonH
Wisata Sejarah
Fakta tentang Pulau Samosir berikutnya bisa dilihat banyaknya wisata sejarah yang ditawarkan. Salah satu lokasi yang bisa dikunjungi untuk belajar sejarah, budaya, dan tradisi di Pulau Samosir adalah Museum Huta Bolon. Banyak peninggalan Suku Batak Toba yang bisa ditemukan di museum ini, mulai dari senjata perang masa lampau, mainan tradisional, hingga kain ulos berbagai motif. Menariknya, bangunan museum tetap berdiri kokoh meski usianya sudah ratusan tahun!
Kental akan Budaya
Selain keindahan alam dan sejarahnya, Pulau Samosir juga kental dengan budaya. Ada beberapa seni pertunjukan yang masih dilestarikan sampai sekarang, satu di antaranya adalah pertunjukan Sigale-gale. Ditampilkan saat upacara kematian, penampilan Sigale-gale dipercaya dapat mengantarkan arwah mendiang keluarga.
Ritual dan Kepercayaan
Fakta tentang Pulau Samosir yang tidak kalah menakjubkan adalah ritual atau kepercayaan turun-temurun yang masih dilestarikan sampai sekarang. Ritual tersebut bernama Mangokal Holi, atau tradisi memindahkan tulang tengkorak leluhur sebagai bentuk penghormatan.
Tradisi Mangokal Holi dilakukan dengan membongkar makam yang telah lama meninggal dunia, dan menempatkan tulang-tulang tersebut di sebuah tugu. Tradisi Mangokal Holi dipercaya masyarakat Pulau Samosir bisa mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta.
Di samping itu, tradisi Mangokal Holi juga bertujuan untuk menyatukan jasad seluruh anggota keluarga. Menariknya, tradisi ini dipercaya sebagai simbol tingginya martabat keluarga (marga) di Batak. Semakin indah atau mahal makam (tugu) yang dibuat, maka akan semakin tinggi dan terangkat status marga pemilik makam tersebut.