05 Februari 2025
09:39 WIB
Fadli Zon Bidik Badan Bahasa Masuk Kementerian Kebudayaan
Menteri Kebudayaan beralasan, kerja-kerja kebahasaan yang juga mencakup kerja-kerja sastra, terkait langsung dengan urusan kebudayaan.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan pemikirannya soal posisi institusional Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau Badan Bahasa. Badan ini dianggap lebih tepat jika berada di Kementerian Kebudayaan, tinimbang dipayungi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) seperti posisinya saat ini.
Fadli beralasan, kerja-kerja kebahasaan yang juga mencakup kerja-kerja sastra, terkait langsung dengan urusan kebudayaan. Karena itu, dia mengaku sejak awal ingin agar Badan Bahasa menjadi bagian dari Kementerian Kebudayaan.
"Karena memang, Badan Bahasa, setelah kami pelajari, lebih banyak terkait dengan program-program kebudayaan, termasuk objek pemajuan kebudayaan. Bahasa sendiri adalah unsur yang tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan, satu dari unsur-unsur kebudayaan itu adalah bahasa," ungkap Fadli dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Selasa (4/2).
Fadli melanjutkan, bahasa memang bagian dari dunia pendidikan, namun lebih terkait dengan kurikulum saja. Sebaliknya, bahasa terkait dengan kerja kebudayaan secara luas, termasuk di dalamnya upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah.
Ditambah lagi, tugas Badan Bahasa juga mencakup pengayaan sastra, bidang yang menjadi unsur lainnya dalam kebudayaan Indonesia.
Fadli berharap kedepannya perlu ada koordinasi bersama lembaga-lembaga terkait, pemerintah dan DPR untuk mendudukkan posisi intstitusional Badan Bahasa. Hal itu menurutnya akan membuat kerja-kerja badan tersebut akan lebih mudah karena dinaungi kementerian yang memang memiliki fokus langsung untuk bidang tersebut.
"Saya kira mungkin, baik bahasa maupun sastra lebih dekat di rumpun kebudayaan, dan lebih mudah," ucap Fadli.
"Kami berharap ke depan, kami sampaikan juga kepada Presiden, agar ada kajian terhadap Badan Bahasa, agar bisa lebih mudah mengkoordinasi," sambung politisi kawakan dari Partai Gerindra tersebut.
Fadli lanjut menyoroti soal pelestarian bahasa-bahasa daerah yang kondisinya saat ini masih perlu penguatan. Pelestarian itu menurutnya adalah urusan kebudayaan. Jika Badan Bahasa berada di bawah Kementerian yang dipimpinnya, tambah Fadli, maka pelestarian dan upaya-upaya riset bidang bahasa akan menjadi lebih sejalan dengan program-program kebudayaan.
Fadli Zon membicarakan posisi institusional Badan Bahasa merespon lontaran Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam rapat. Politisi dari Partai Golkar tersebut menilai perlu adanya pembicaraan bersaka terkait posisi Badan Bahasa saat ini.
"Sebenarnya, dari hati kecil saya merasa kalau Badan Bahasa itu lebih cocok kalau masuk ke dalam Kementerian Kebudayaan. Saya ingin nanti mungkin respons dari teman-teman di Komisi X jika kita mendukung juga ide ini, mungkin kita minta BKD (Badan Keahlian DPR) untuk melakukan kajian," ucap Hetifah.