c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

10 September 2025

08:57 WIB

Event-Event Internasional Jadi Ruang Promosi Warisan Budaya Indonesia

Event World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 – 100th Gontor diramaikan dengan lokakarya angklung dan batik bersama maestro, sebagai upaya mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada dunia.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted"><em>Event-Event</em> Internasional Jadi Ruang Promosi Warisan Budaya Indonesia</p>
<p id="isPasted"><em>Event-Event</em> Internasional Jadi Ruang Promosi Warisan Budaya Indonesia</p>

Perajin memproduksi angklung buhun di Cibeber, Lebak, Banten. Antara foto/dok.

JAKARTA - Gelaran event-event internasional menjadi ruang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada khalayak global.  Salah satunya, melalui gelaran World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 – 100th Gontor yang digelar di Bumi Perkemahan Pramuka Nasional, Cibubur, Jakarta yang dibuka pada Selasa (9/9).

Direktur Promosi Kebudayaan Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), Undri mengatakan, event-event internasional semacam itu merupakan ruang promosi budaya yang sangat potensial. Ada ribuan bahkan belasan ribu audiens yang hadir dari berbagai negara, sehingga upaya promosi yang dilakukan pun menjadi masif.

Dalam kesempatan kali ini, Kemenbud mempromosikan dua warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, yaitu musik angklung dan seni batik.

"Ini adalah momentum terbaik, dan ini kewajiban kami untuk memastikan angklung dan batik dipromosikan, dikomunikasikan, dan diinformasikan, baik di tingkat nasional maupun global," ungkap Undri di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (10/9).

World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 – 100th Gontor  merupakan kegiatan hasil kerja sama Kemenbud dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan 100 tahun pesantren tersebut.

Angklung dan batik dipilih sebagai item yang dipromosikan dalam World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 – 100th Gontor karena keduanya telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Kemenbud menekankan pentingnya memperkenalkan kedua seni tradisi itu kepada generasi muda.

"Apa lagi kegiatan ini juga diikuti bukan saja oleh generasi muda di Indonesia, tapi juga generasi muda dari berbagai dunia di internasional, global," kata Undri.

Promosi dilakukan melalui sejumlah kegiatan, antara lain lokakarya angklung dan batik yang digelar selama acara berlangsung, dengan menghadirkan maestro di bidangnya. Selain itu, Kemenbud juga menyiapkan ruang pameran khusus sebagai etalase budaya.

"Lokakarya dan pameran ini menjadi sarana bagi generasi muda untuk tidak hanya mengenal, tetapi juga mengalami langsung proses berkesenian dan berkreasi," jelasnya.

Baca juga: Serba-Serbi Angklung, Dari Sejarah Hingga Jenisnya

Kemenbud menilai partisipasi generasi muda dari berbagai negara dalam WMSJ 2025 menjadikan ajang ini panggung penting untuk diplomasi budaya.

"Kami ingin dunia melihat bahwa Indonesia punya warisan budaya yang tidak kalah penting dengan negara lain. Budaya bisa menjadi sarana persatuan dan kesatuan, baik di tingkat nasional maupun global," Undri menambahkan.

Adapun World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025 adalah jambore pramuka Muslim pertama di dunia, diikuti 15.333 peserta dari 16 negara. Diselenggarakan pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, acara ini merupakan bagian dari peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor dengan tema "We are Muslim, Civilized, United, and Peaceful".


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar