14 September 2022
12:13 WIB
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Perkembangan teknologi saat ini telah mendorong terjadinya perubahan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, termasuk kebiasaan berkencan. Jika zaman dulu orang berkencan bisa melalui perjodohan atau dikenalkan oleh kerabat, saat ini orang bisa berkencan dengan mudah melalui aplikasi kencan.
Walaupun memudahkan, tetapi hal ini mendorong sejumlah tren berkencan tidak sehat atau toxic. Apa sajakah itu? Berikut sejumlah tren kencan toxic yang wajib dihindari.
Almosts
Almosts merupakan tren berkencan di mana seseorang memperlakukan orang lain seperti layaknya pasangan pada umumnya, tetapi enggan untuk memberikan label pada hubungan tersebut. Akibatnya, hubungan pun tidak memiliki kejelasan sama sekali.
Di masa lalu, almosts memiliki kemiripan dengan hubungan tanpa status (HTS). Namun, pada almosts, salah satu pihak merasa membutuhkan kejelasan sedangkan pihak lainnya menggantungkan. Pada HTS sendiri, biasanya terjadi kesepakatan bersama di mana kedua pihak sama-sama tidak menginginkan status yang jelas dari hubungan.
Baca juga: Panduan Persiapan Kencan Daring Dari Tinder
Benching
Benching dikenal juga dengan nama breadcrumbing. Ini merujuk pada seseorang yang terlihat seperti tertarik untuk menjalin sebuah hubungan dan terus memberikan perhatian, tetapi mereka masih bermain-main dan sebenarnya tidak memiliki rencana untuk menjalin hubungan atau berkencan.
Benching memang tidak melulu buruk, tetapi ini cukup membuang-buang waktu bagi mereka yang ingin berkencan. Di masa lalu, benching memiliki kemiripan dengan pemberi harapan palsu (PHP).
Firedooring
Firedooring merupakan istilah yang merujuk pada suatu hubungan yang tidak seimbang. Artinya, salah satu orang yang memegang kendali dalam hubungan itu, dan yang lainnya hanya bisa menerimanya.
Semisal, orang ini berharap pesan mereka bisa dibalas secepat mungkin. Namun, ketika orang lain yang mengirim pesan, mereka cenderung membalasnya lama atau tidak sama sekali. Firedooring umum ditemukan dan biasanya sering 'dimaklumi', meskipun hubungan tersebut pada dasarnya mengarah ke hubungan yang tidak sehat.
Baca juga: Ini Dia Sejumlah Tren Kencan Yang Akan Populer di 2022
Kittenfishing
Kittenfishing adalah bentuk minor dari catfishing, di mana seseorang melakukan kebohongan kecil untuk mendapatkan pasangan di aplikasi kencan.
Bedanya dengan catfishing yang di mana seseorang cenderung berpura-pura menjadi orang lain, pada kittenfishing tidak semua informasi yang diberikan pada orang lain adalah kebohongan. Artinya, masih ada sedikit kebenaran. Saat ini, hampir semua orang di aplikasi kencan pernah menjadi 'pelaku' dan 'korban' kittenfishing.
Phubbing
Phubbing adalah tren kencan toxic lainnya yang merupakan gabungan antara kata "phone" dan "snubbing". Phubbing berkaitan pada seseorang yang asyik dengan ponselnya meskipun sedang berkencan dengan pasangan mereka.
Perilaku ini merupakan kebiasaan yang cukup umum ditemukan pada pasangan sekarang ini. Sayangnya, phubbing dapat merusak hubungan karena membuat seseorang merasa tidak terkoneksi dengan orang lain, yang mana sangat penting dalam menjalin sebuah hubungan.
Baca juga: Aplikasi Kencan Masih Dihantui Risiko Privasi
Pocketing
Pocketing merupakan istilah kencan yang digunakan oleh seseorang yang menyembunyikan hubungannya dari orang lain, seperti teman dan keluarga. Penyebabnya beragam, seperti ternyata mereka telah memiliki pasangan atau mereka belum yakin dengan hubungan tersebut.
Tetapi, tidak selalu buruk. Pocketing juga bisa dikarenakan adanya batasan ras, agama, dan budaya, sehingga mereka tidak bisa mengumumkan hubungan mereka. Pasangan gay menjadi hubungan yang paling sering melakukan pocketing.