c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

19 Desember 2024

14:34 WIB

Empat Prediksi Tren Infrastruktur IT Di Indonesia Pada 2025

Prediksi empat tren IT tahun 2025: Hybrid AI, keamanan siber kuantum, komputasi edge, dan hybrid multicloud siap ubah lanskap digital Indonesia

Penulis: Agung Muhammad Fatwa

Editor: Satrio Wicaksono

<p dir="ltr" id="isPasted">Empat Prediksi Tren Infrastruktur IT Di Indonesia Pada 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Empat Prediksi Tren Infrastruktur IT Di Indonesia Pada 2025</p>

Ilustrasi keamanan digital. Dok Envato

JAKARTA - Teknologi berkembang pesat, dan tahun 2025 diprediksi akan membawa banyak perubahan menarik di dunia infrastruktur IT Indonesia. Berdasarkan laporan Google e-Conomy SEA 2024, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan melonjak dari nilai transaksi bruto (GMV) sebesar US$90 miliar pada 2024 menjadi US$360 pada 2030. 

Angka-angka fantastis ini didukung oleh adopsi teknologi seperti AI, IoT, big data analytics, serta inisiatif keberlanjutan energi. Sebagai pemain utama di bidang infrastruktur digital, Direktur Utama Equinix Indonesia Haris Izmee menyoroti empat tren utama yang siap membentuk masa depan IT di Tanah Air.

AI Privat: Menyeimbangkan Privasi, Kecepatan, dan Biaya

AI menjadi teknologi yang tak terelakkan di era digital. Namun, perusahaan kini menyadari pentingnya menjaga privasi data dengan menerapkan AI pada infrastruktur privat. Pendekatan ini dikenal sebagai ‘Model to Data’, di mana model AI diproses lebih dekat dengan lokasi data untuk meningkatkan privasi, kecepatan, dan efisiensi biaya.

Tren ini selaras dengan Kebijakan Satu Data Indonesia yang mengutamakan perlindungan data nasional. Dengan kebutuhan latensi rendah untuk layanan berbasis audio, gambar, hingga video, pusat data lokal menjadi pilihan strategis. Selain itu, pendekatan hibrida antara cloud publik dan privat semakin populer di Indonesia, terutama di wilayah seperti Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau yang menjadi pusat pertumbuhan teknologi AI.

Keamanan Siber: Era Baru dengan AI dan Kuantum

Keamanan siber menjadi isu yang semakin mendesak. Ancaman serangan yang semakin canggih membuat pengeluaran keamanan siber di Asia-Pasifik diproyeksikan mencapai US$36 miliar pada tahun 2024. Teknologi AI dan kuantum kini menjadi andalan untuk melindungi data sensitif dari ancaman seperti serangan ‘harvest now, decrypt later’.

Di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah meluncurkan Inisiatif Kuantum Indonesia untuk mendukung pengembangan teknologi kuantum. Solusi seperti Quantum Key Distribution (QaaS) juga memberikan perlindungan komunikasi dan integritas data yang lebih kuat. 

Dengan langkah ini, perusahaan di Indonesia dapat menghadapi ancaman siber masa depan tanpa perlu investasi besar di awal.

Komputasi Edge: Kedaulatan Data di Ujung Jaringan

Komputasi edge semakin penting seiring berkembangnya IoT, AI generatif, dan aplikasi real-time. Dengan memproses data lebih dekat ke sumbernya, teknologi ini memastikan kepatuhan terhadap kebijakan kedaulatan data, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP) Indonesia.

Selain meningkatkan keamanan, komputasi edge juga menawarkan waktu respons yang lebih cepat, menjadikannya solusi ideal bagi bisnis dan pemerintah untuk mendukung layanan berbasis data. Dalam waktu dekat, adopsi komputasi edge diprediksi akan meningkat secara signifikan di Asia-Pasifik.

Hybrid Multicloud: Fleksibilitas Tanpa Batas

Dengan ekspansi layanan cloud global di Indonesia, seperti Google Cloud dan AWS, negara ini menjadi pasar cloud publik terbesar kedua di Asia Tenggara. Namun, banyak perusahaan memilih pendekatan hybrid multicloud yang memadukan fleksibilitas cloud publik dengan kontrol cloud privat.

Hybrid multicloud memberikan solusi bagi perusahaan untuk mengelola beban kerja secara optimal, sambil memastikan data tetap aman dan efisien. Platform global seperti Equinix memungkinkan konektivitas tinggi antar penyedia cloud, membantu perusahaan Indonesia tetap gesit menghadapi perubahan pasar.

Selain fokus pada teknologi canggih, keberlanjutan menjadi perhatian utama. Pusat data berbasis energi terbarukan menjadi solusi untuk mengurangi jejak karbon sambil mendukung inovasi teknologi. Dengan adopsi tren-tren ini, perusahaan Indonesia tak hanya mampu bersaing di pasar global, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan planet.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar