c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

25 Juni 2025

11:29 WIB

Eks Tambang Ilegal Argasunya Cirebon Dijadikan Wisata Adventure

Kawasan bekas tambang ilegal di Argasunya Cirebon akan dijadikan tempat wisata baru bertema adventure, mirip wisata jeep di kawasan Gunung Merapi Yogyakarta. 

<p>Eks Tambang Ilegal Argasunya Cirebon Dijadikan Wisata Adventure</p>
<p>Eks Tambang Ilegal Argasunya Cirebon Dijadikan Wisata Adventure</p>

Suasana di kawasan tambang galian C Argasunya Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman.

JAKARTA - Kawasan eks tambang galian C ilegal di Kelurahan Argasunya akan disulap menjadi kawasan wisata terpadu berbasis religi dan petualangan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)  Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan, program penataan kawasan tambang ini menjadi upaya transformasi ekonomi warga sekitar, terutama para penggali pasir, agar beralih ke sektor pariwisata yang lebih menjanjikan.

"Kami tengah memetakan potensi kawasan Argasunya untuk dikembangkan sebagai kampung wisata religi dan juga wisata adventure. Progresnya sedang berjalan," katanya, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, kawasan Argasunya memiliki nilai historis dan kultural yang kuat, seperti keberadaan pesantren tertua di Kota Cirebon, yang bisa menjadi daya tarik wisata religi.

Menurut dia, konsep kampung wisata religi dapat mendukung kegiatan simulasi manasik haji dan wisata edukatif keagamaan yang dapat menarik pengunjung dari berbagai daerah.

Sementara itu, kata dia, lanskap eks Galian C dinilai cocok untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata petualangan, dengan mengusung konsep seperti wisata jeep di kawasan Gunung Merapi, Yogyakarta.

“Melalui pendekatan wisata adventure berbasis kendaraan 4x4, aktivitas wisata bisa tetap berjalan tanpa merusak alam. Ini solusi jangka panjang yang juga membuka lapangan kerja baru,” ujarnya.

Agus menyebutkan, gagasan ini sedang dimatangkan untuk dimasukkan ke dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (Ripparda) Kota Cirebon, sebagai acuan arah pengembangan wilayah selatan kota tersebut.

Ia mengatakan, pembangunan pariwisata harus memperhatikan karakter sosial budaya masyarakat setempat, agar tidak menimbulkan konflik atau penolakan. Oleh karena itu, pihaknya menilai pendekatan partisipatif ini perlu dilakukan untuk menyulap kawasan tambang ilegal menjadi daerah wisata.

"Kami baru memetakan potensi secara makro. Setelah itu, kami akan berdialog dengan warga dan tokoh masyarakat agar semua pihak merasa dilibatkan dalam proses ini," katanya.

Ia memastikan pengembangan kawasan wisata di eks tambang Argasunya bukan hanya soal menarik wisatawan, namun menciptakan ekonomi alternatif bagi masyarakat sekitar.

"Jika dikelola dengan baik, kawasan ini bisa jadi ikon wisata baru di Kota Cirebon, sekaligus mengakhiri ketergantungan warga pada aktivitas tambang yang merusak lingkungan," ucap dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar