18 Februari 2025
11:09 WIB
Efisiensi Anggaran, Dukungan Kemenpar Ke KEN 2025 Berkurang
Dampak dari efisiensi anggaran, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengurangi dukungan atas kegiatan yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. Dari 110, hanya 15 event yang didukung.
Editor: Satrio Wicaksono
Penari Bali tampil saat pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Minggu (16/2/2025). AntaraFoto/Fikri Yusuf |
JAKARTA - Dampak dari kebijakan efisiensi anggaran, Kementerian Pariwisata saat ini fokus untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berdampak pada ekonomi lokal, dan event terkait kebudayaan atau ekonomi kreatif untuk penyelenggaraan Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025.
"Kita coba prioritaskan untuk event-event yang mungkin dalam semester pertama ini kita coba melihat yang betul-betul memberikan dampak terhadap masyarakat, karena ini sebenarnya yang diinginkan oleh ibu menteri,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, dikutip dari Antara.
Dikatakan, pihaknya sudah menandatangani surat yang ditujukan kepada Gubernur di tiap daerah untuk tetap menyelenggarakan event-event tersebut, meski ada pembatasan anggaran dari pemerintah pusat. Penyelenggaraan acara diharapkan dapat dijalankan dengan semangat kolaborasi serta membuka pintu seluas-luasnya kepada stakeholder, pihak swasta atau BUMN terkait guna menunjang fasilitas acara tersebut.
Kementerian Pariwisata, katanya, juga akan membantu mendorong acara tersebut dapat diselenggarakan. Namun terkait dengan event yang akan tergabung dengan KEN 2025, dari 110 hanya 10 sampai 15 event yang baru bisa mendapat dukungan kementerian.
Padahal ada sekitar 700 proposal event dari 38 daerah yang diajukan ke kementerian. Sayangnya, seluruh event itu harus mengikuti proses kurasi untuk disaring diambil yang terbaik dan dinilai dapat mendatangkan banyak wisatawan nasional maupun mancanegara, serta memutar roda perekonomian negara.
"Dari 110 event itu saat ini mungkin hanya 10 sampai 15 event saja yang baru kita bisa dukung, sambil menunggu lagi kebijakan lebih lanjut dari pemerintah. Kalau sekiranya nanti kita diberikan anggaran tambahan tentunya 110 event ini kita akan dukung,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Vinsensius menyebut 10 sampai 15 event yang masuk menjadi bagian dari penyelenggaraan KEN 2025 itu kemungkinan bakal di-launching pada awal bulan Maret 2025 atau bertepatan dengan memasuki bulan puasa. Hal lain yang dia sampaikan adalah sektor pariwisata dapat sangat memberikan dampak pada pendapatan negara.
“Kalau kita lihat dari statistik kami kan kerja sama dengan Litbang Kompas di tahun lalu dengan 109 event, itu sebenarnya perputaran uang itu sampai dengan Rp13,7 triliun. Jadi besar sekali dan itu bisa menggerakkan wisatawan nusantara hampir 8 juta. Jadi memang betapa besar dampak daripada event ini untuk pergerakan bisnis maupun pertumbuhan ekonomi terutama perputaran uang,” ujar Vinsensius.
Sebelumnya, disebutkan bahwa pagu anggaran untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2025 ada sekitar Rp1,7 triliun. Namun, anggaran itu dibagi untuk kedua kementerian.
Kementerian Pariwisata mendapat sekitar Rp1,4 triliun dan sekitar Rp279 miliar untuk Kementerian Ekonomi Kreatif.