c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

16 Desember 2024

20:36 WIB

Edukasi Seksual Pada Remaja Tekan Angka HIV/AIDS

Memberikan edukasi seksual kepada para remaja masih kerap dianggap tabu, padahal hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting, termasuk untuk menekan penularan HIV/AIDS. 

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Edukasi Seksual Pada Remaja Tekan Angka HIV/AIDS</p>
<p>Edukasi Seksual Pada Remaja Tekan Angka HIV/AIDS</p>

Ilustrasi sepasang remaja berpegangan tangan. Freepik

JAKARTA - Edukasi seksual di kalangan remaja masih kerap dianggap tabu dan tidak layak dibicarakan. Padahal, edukasi seksual bisa menjadi salah satu solusi utama untuk menekan tingkat penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.

Data Kementerian Kesehatan di 2022 mencatat, kelompok usia 20 sampai 24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia, dengan jumlah prevalensi mencapai 16,1%. Maka dari itu, meningkatkan kesadaran akan risiko kesehatan HIV/AIDS di kalangan remaja sangat diperlukan.

Diungkapkan oleh konselor dan sex educator Tiga Generasi, Febrizky Yahya, kurangnya pengetahuan dan perilaku seksual berisiko merupakan dua hal utama yang masih menjadi penyebab tingginya angka penularan HIV/AIDS di kalangan remaja.

"Banyak pihak masih menyalah artikan edukasi seksual, padahal edukasi seksual bagi remaja sangatlah penting. Bukan untuk mendorong aktivitas seksual, melainkan untuk memberikan informasi yang benar dan melindungi mereka dari risiko yang mungkin terjadi," ungkap Febri.

Melihat hal ini, Okamoto pun menggelar program edukasi seksual "Goes to Campus" sebagai bagian dari komitmen mereka untuk turut berpartisipasi aktif dalam menurunkan angka penularan HIV/AIDS di Indonesia. Pasalnya, jika digunakan dengan benar, kondom tidak hanya dapat membantu mencegah kehamilan, tetapi juga mengurangi risiko penularan infeksi menular seksual, seperti HIV/AIDS.

"Kami memahami bahwa bukanlah hal yang mudah untuk membangun kesadaran akan risiko kesehatan HIV/AIDS di masyarakat dan kami pun turut merasa terpanggil akan hal tersebut. Melalui program edukasi seksual ini, kami harap bisa memberikan dampak positif terhadap tingkat kesadaran masyarakat akan risiko dari HIV/AIDS sehingga angka penularannya bisa terus menurun," kata Senior Chief Marketer Okamoto Industries Holly Kwan.

HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. HIV dapat berubah menjadi kondisi yang lebih serius atau AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) apabila tidak diobati dengan baik. 

Meskipun menyerang sistem kekebalan tubuh, HIV bukan penyakit yang mematikan karena dengan pengobatan yang tepat dapat dikontrol dari kekambuhan.

Berdasarkan data UNICEF, diperkirakan ada 38 juta orang yang menderita HIV di seluruh dunia pada tahun 2020. Sementara di Indonesia, laporan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan per Mei 2021 menunjukkan jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS di Indonesia ada sekitar 558 ribu kasus. 427 ribu kasus di antaranya adalah kasus HIV, dan sisanya adalah kasus AIDS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar