09 Desember 2024
17:02 WIB
Edisi Perdana JAFF Market Hasilkan Banyak Kesepakatan Kerja Sama Film
JAFF Market yang dihadirkan untuk pertama kalinya sukses menghadirkan sejumlah kerja sama positif untuk perfilman dalam negeri.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Satrio Wicaksono
Film Pangku karya sutradara Reza Rahadian meraih White Light Post-Production Award dalam edisi perdana JAFF Market 2024 yang digelar dalam rangkaian JAFF ke-19 di Yogyakarta, 30 November sampai 7 Desember. Dok: JAFF Market 2024.
JAKARTA – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) edisi ke-19 membuat sejarah dengan menghadirkan JAFF Market untuk pertama kalinya. Lini agenda ini sekaligus menjadi film market pertama yang digelar di Indonesia.
JAFF Market menjadi forum pertemuan bagi para pelaku industri, investor dengan para pegiat film meliputi para sineas hingga produser. Di gelaran edisi perdananya, JAFF Market 2024 mencatat partisipasi yang tinggi, dengan lebih dari 150 partisipan yang terdiri dari para pembuat film dan pembuat cerita.
JAFF Market 2024 menjaring total 6.723 pengunjung dari 18 negara. Para pelaku industri itu berkumpul untuk bertemu dan mencermati situasi sinema Indonesia lewat berbagai proyek produksi dan cerita yang dipamerkan oleh para partisipan dari tanah air.
“Selama tiga hari JAFF MARKET digelar menunjukan tingginya antusiasme para pelaku industri film di Indonesia dan hal itu terlihat dari catatan jumlah meeting yang terjadi selama penyelenggaraan JAFF MARKET. Hal ini dibaca sebagai penanda bahwa industri film Indonesia terbuka untuk saling berkolaborasi baik dalam teritori Indonesia maupun internasional," ujar Executive Director JAFF MARKET, Ajish Dibyo.
Salah satu hasil JAFF Market 2024 yang mendapat perhatian luas yaitu diumumkannya kolaborasi Miles Film bersama Barunson E&A asal Korea dan Imajinari asal Indonesia untuk produksi film Rangga & Cinta. Film ini merupakan pengembangan lanjut dari IP ikonis era 2000-an silam, Ada Apa dengan Cinta?.
Merujuk siaran resmi JAFF Market 2024, Senin (9/12), forum ini berhasil mengakomodasi berlangsungnya sekitar 1.767 sesi meeting antar para pelaku film, dengan hasil akhir 61 kesepakatan kerja sama ditandatangani. Ajang ini juga mendapat perhatian luas secara global dengan kehadiran media massa dari berbagai negara, serta mencatat hasil berupa 1.054 market badge.
Capaian lainnya datang dari program JAFF Future Project (JFP) yang menerima 74 pendaftaran, 10 project terpilih; 7 project dari Indonesia, 1 project dari Malaysia, dan 2 project dari Australia. JFP juga telah berhasil mengadakan 243 meeting dan menghasilkan 4 award yaitu, Kongchak Award, Whitelight Post-Production Award, dan dua dari BSM Award.
Kongchak Award diberikan kepada proyek film The Silent Village (AMAN/DAMAI) karya sutradara Ho Yuhang, produser oleh Lorna Tee. Film ini juga meraih BSM Awards, bersama satu lagi pemenang lainnya yaitu Until Death (Sampai Mati) karya sutradara Ben Gollota, produser oleh Morgan Wright & Ben Gollottta
Kemudian White Light Post-Production Award diberikan kepada proyek film Pangku, karya debut Reza Rahadian sebagai sutradara.
Dari program JAFF Content Market, terjaring 10 project terpilih yang akan menjadi proyek film menjanjikan di masa depan.
JAFF Market juga menfasilitasi pertemuan dan terbentuknya kesepakatan antar negara, antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Belanda. Kementerian Kebudayaan Indonesia mengumumkan kemitraan dengan Pemerintah Kerajaan Belanda di bidang ko-produksi audiovisual. Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi pembuat film dari kedua negara untuk menerima pendanaan dari kedua pemerintah.
Kerja sama lainnya yang tercipta yaitu antara MAGMA Entertainment yang menjalin kolaborasi dengan Komet Productions dari Malaysia dan Caravan Studio.