c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

17 Juli 2025

10:35 WIB

Dukung Pengembangan Gim Horor Indonesia Mendunia

Agni: Village of Calamity merupakan gim horor yang memiliki kekuatan sinematik dan isu yang mendalam, 

<p>Dukung Pengembangan Gim Horor Indonesia Mendunia</p>
<p>Dukung Pengembangan Gim Horor Indonesia Mendunia</p>

Wamen Ekraf dukung pengembangan gim horor "Agni" karya developer lokal go global, Jakarta, Rabu (16/7/2025) (ANTARA/HO Kementerian Ekonomi Kreatif)

JAKARTA - Indonesia tak kekurangan orang-orang kreatif, termasuk di dunia digital. Seiring dengan terus berkembangan ekosistem gim dunia, tidak sedikit anak-anak muda Indonesia yang ikut membuat gim dengan narasi kreatifnya masing-masing.

Salah satunya Agni: Village of Calamity, gim horor naratif karya studio lokal Separuh Interactive. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar pun memberikan dukungan dan menyambut positif potensi gim tersebut sebagai Intellectual Property (IP) Indonesia yang berkelas global.

"Yang kita dukung bukan hanya produknya, tapi juga proses kreatif, keberanian bercerita, dan dorongan untuk mengembangkan IP yang kuat dan berkelanjutan," ujarnya. 

Menurut Irene, Agni adalah contoh gim indie Indonesia yang tidak hanya memiliki kekuatan sinematik, tetapi juga membicarakan isu-isu mendalam seperti trauma perempuan, dengan pendekatan visual yang artistik dan kuat secara identitas lokal.

Menurutnya, penting untuk membangun ekosistem yang menyokong bukan hanya hasil akhir, tetapi proses dan keberlanjutan dari IP itu sendiri.

Irene memberikan sejumlah masukan strategis, termasuk potensi aktivasi kreatif seperti pengalaman rumah hantu berbasis cerita Agni, serta pemanfaatan IP untuk pengembangan lintas platform. Ia juga membuka kemungkinan untuk menjembatani kolaborasi yang lebih luas termasuk dengan brand, selama hal tersebut dapat mendukung keberlanjutan ekosistem kreatif.

"Kalau kita bisa dukung dari awal dan bantu jembatani ke pihak swasta maupun publik, bukan tidak mungkin IP ini bisa berkembang ke banyak bentuk lain, film, grafis, merchandise, bahkan pameran,” jelas Irene.

Sementara itu, tim Separuh Interactive memaparkan bahwa pengembangan gim ini dilakukan secara mandiri dengan mengandalkan talenta lokal, termasuk seniman, animator, dan programmer Indonesia yang terus diasah kemampuannya.

Dengan pendekatan in-house dan investasi talenta, mereka berharap bisa menghadirkan produk dengan kualitas global sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas subsektor ekraf lainnya seperti musik, fesyen, dan film.

“Yang mahal sekarang bukan teknologi, tapi empowerment. Kita ingin membangun ekosistem, bukan hanya satu produk,” ujar sutradara kreatif gim Agni, Surgadeva.

Dia menambahkan, saat ini beberapa musisi dan komposer lokal telah diajak berkolaborasi untuk mengisi soundtrack, dan tim juga terbuka untuk menjajaki kerja sama dengan brand dan institusi yang relevan.

Business Growth Director Separuh Interactive, Yudi Tukiaty menambahkan bahwa IP Agni juga sedang dijajaki untuk kolaborasi komersial dengan brand lokal secara organik. "Dengan dukungan yang tepat, kami percaya industri gim Indonesia bisa tumbuh sebagai pilar ekonomi kreatif digital," pungkas Yudi.

Gim "Agni: Village of Calamity" direncanakan rilis pada kuartal ketiga 2026 dan akan tersedia di platform PC dan konsol. Permainan ini mengisahkan seorang operator investigasi penculikan anak yang dihantui rasa bersalah dan dipaksa menghadapi realitas yang bergeser.

Hijab yang dikenakan karakter utama menjadi simbol pengendalian diri dalam menghadapi trauma, dan akan menjadi elemen penting dalam alur cerita yang bersifat non-linear.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar