13 Desember 2023
11:51 WIB
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA – Hotel menjadi salah satu akomodasi paling penting dan berpengaruh dalam sektor pariwisata. Di banyak destinasi populer dunia, keberadaan hotel dengan segala keunggulan tentu menjadi daya tarik bagi destinasi itu sendiri.
Tak heran, jika setiap tahunnya situs global The World’s 50 Best selalu merilis daftar 50 hotel terbaik dunia atau The World's 50 Best Hotels. Di mana pemeringkatannya dilakukan berdasarkan penilaian utama dari segi kualitas pelayanan.
Mengutip laman resmi The World’s 50 Best, disebutkan bahwa 50 hotel terbaik yang dipilih berasal dari 35 destinasi wisata populer yang tersebar di enam benua, yakni Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Australia.
Menariknya, dari 50 hotel yang dimaksud, terdapat dua hotel asal Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan dan mengungguli sejumlah hotel ternama di beberapa negara tersohor seperti Paris, Dubai, Swiss, dan New York.

Foto udara pemandangan vila Potato Head, Bali. Sumber: seminyak.potatohead.co |
Potato Head Bali
Hotel pertama yang jelasnya berada di peringkat ke-40 hotel terbaik dunia adalah Potato Head, yang berada di kawasan Seminyak, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Hotel ini mengungguli Badrutt's Palace di Swiss yang berada di peringkat ke-43, dan Atlantis The Royal Dubai di peringkat ke-44.
Dalam keterangannya, The World’s 50 Best mengungkap bahwa Potato Head memiliki keunggulan dalam hal menonjolkan daya tarik seni dan budaya di Bali, sehingga membuatnya menjadi tempat yang bermakna lebih dari sekadar hotel.
Potato Head juga disorot dalam hal dedikasi mereka yang menempatkan diri sebagai pemain industri pariwisata yang menaruh dedikasi dan perhatian besar terhadap isu lingkungan, keberlanjutan, dan semangat karbon netral.
Mengenai daya tarik, hotel yang berada di Seminyak ini mengusung konsep eco-friendly, di mana mereka mendaur ulang barang bekas menjadi dekorasi di area beach club.
Di lain sisi jika membahas soal fasilitas, baik bagi wisatawan lokal atau mancanegara, Potato Head sendiri dikenal akan lingkup resor dan perhotelan yang megah.
Potato Head memiliki daya tarik berupa kolam renang yang berada di pinggir pantai, sehingga pengunjung dapat merasakan sensasi seperti berenang di pantai namun tanpa turun ke pantai langsung. Selain itu, di kolam renang ini pula banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan sunset di lokasi terbaik.

Pemandangan vila Nihi di Sumba. Sumber: nihi.com |
NIHI Sumba
Melesat ke peringkat 18, hotel Indonesia selanjutnya yang masuk dalam daftar World's 50 Best Hotels adalah NIHI Sumba, di Nusa Tenggara Timur. Posisi NIHI mengungguli sejumlah hotel tersohor lainnya seperti Four Seasons Madrid, Le Bristol Paris, dan Soneva Jani yang berada di Maldives.
Hadir dalam bentuk resor yang memiliki 27 vila terpisah, NIHI Sumba dikenal sebagai tempat bersinggah sekaligus surganya para peselancar dunia, lantaran letaknya berada dekat dengan titik ombak yang populer di kalangan peselancar, Occy’s Left.
Selain berada di tepi laut, area villa yang ada memang dirancang berada di tengah area hutan pada kawasan perbukitan. Selain berselancar, di tepi pantainya terutama saat sore hari wisatawan dapat dimanjakan dengan pemandangan sekelompok kuda, yang bisa dinaiki sebagai salah satu atraksi.
Tak hanya itu, NIHI juga sekaligus menawarkan aktivitas wisata di mana pengunjung dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, yakni suku Sumba yang memiliki tradisi unik seperti perayaan adat, tarian tradisional, dan pembuatan tenun ikat tradisional.