c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

20 Juni 2022

19:27 WIB

Donny Suhendra, Melintasi Zaman Dengan Musik Jazz

Donny Suhendra dikenal sebagai salah satu mesin yang sudah melintasi berbagai era musik di Indonesia lewat Jazz.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

Donny Suhendra, Melintasi Zaman Dengan Musik Jazz
Donny Suhendra, Melintasi Zaman Dengan Musik Jazz
Donny Suhendra. Instagram/@donnyshuhendra

JAKARTA - Skena musik jazz tanah air kehilangan salah satu sosok terbaiknya. Donny Suhendra, musisi jazz, gitaris band Krakatau, meninggal dunia pada Minggu (19/6). Kehilangan menyelimuti para musisi tanah air yang mengenal, bersahabat dan pernah berkarya bersama sosok tersebut.

Kabar kepergian Donny Suhendra diumumkan grup Krakatau melalui akun Instagram resminya. Dodon, panggilan akrab orang-orang terdekat bagi Donny, menyisakan ruang kosong bagi grup jazz yang terbilang legend di kancah musik Indonesia itu.

"Entah, bagaimana rasanya tak ada Donny. Entah, seperti apa musik yang akan berbunyi nanti. Musik kekerabatan, bunyi persaudaraan adalah lagu-lagu yang kami bangun dan mainkan dengan perasaan bersama,” tulis vokalis Trie Utami di Instagram @krakatau.official, dikutip Senin (20/6).

Krakatau adalah salah rumah utama bagi Donny selama hampir 40 tahun, sejak ia turut mendirikan grup tersebut pada 1985 silam. Bersama Indra Lesmana, Pra Budi Darma, Dwiki Dharmawan, Budhy Haryono. Grup ini dalam perjalanannya kemudian diperkuat lagi dengan kehadiran nama-nama gemilang seperti Indra Lesmana, Gilang Ramadhan dan Trie Utami yang menjadi vokalisnya.

Baca juga: FOTO CERITA: BNI Java Jazz 2022, Musik dan Transaksi Digital Non Tunai

Puluhan tahun bersama Krakatau, Donny adalah gitaris yang jauh dari sorot lampu. Dari belakang penyanyi, ia bermain dengan tenang, memberi ritme dan melodi musik-musik Krakatau yang atraktif. 

Meski tak setenar Indra lesmana yang kadung menjadi representasi musik jazz Indonesia, Donny juga adalah salah satu yang dianggap suhu di pergaulan musik jazz tanah air.

Donny mengiringi Krakatau sejak awal hingga nafas terakhirnya. Ia melintasi era, melewati berbagai transisi peralihan musik Krakatau dari jazz fussion, rock, pop, hingga kemudian menjadi jazz world music yang bersifat lebih eksperimental dan bebas.

Kesetiaan Donny pada Krakatau band adalah manifestasi kesetiaan pada musik jazz itu sendiri. Diketahui, dalam karir bermusiknya, Donny tidak hanya punya Krakatau. Bahkan sebelum Krakatau terbentuk, di periode 70-an hingga awal 80-an, Donny sudah berkutat dengan musik jazz bersama WE Band serta Fusion D’Marzio.

Setelah terbentuknya Krakatau, potensi Donny kian melejit. Ia di tahun 1985 menyabet penghargaan Guitarist Terbaik di Indonesia dari Yamaha Light Music Contest.

Di samping aktif di Krakatau, Donny kemudian juga membentuk band ADEGAN pada tahun 1991. Ia bermain bersama Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Hari Moekti serta Mates. Band ini cukup sukses di masanya, menelurkan beberapa album.

Baca juga: Salihara Jazz Buzz 2022 Angkat Ragam Warna Baru

Di era bersamaan, Donny juga adalah gitaris dari grup Java Jazz Band yang merupakan salah satu grup jazz terbesar Indonesia kala itu, yang juga turut diisi oleh Indra Lesmana.  Grup ini menelurkan album Sabda Prana, mengantarkan mereka ke sejumlah pertunjukan musik di beberapa kota Amerika.

Tak cukup dengan itu, Donny juga kemudian membentuk band NERA Band. Kali ini bersama Gilang Ramadhan, Ivan Nestroman, Krisna Prameswara, serta Adi Dharmawan. Grup yang dibentuk tahun 1999 ini, berkembang dengan ciri khas musiknya yang berakar pada citarasa musik etnik.

Donny seperti tak pernah kehilangan energinya untuk bermain musik jazz. Meski sudah terlibat di banyak proyek band, ia tak lantas berhenti untuk fokus. Di samping menghidupkan band-band yang dibentuknya, Donny juga melibatkan diri membantu proyek musik musisi-musisi jazz lainnya.

Donny kemudian juga terlibat dalam grup Syaharani & the Queenfireworks, band-nya penyanyi jazz wanita Syaharani Ibrahim. Donny diketahui terus aktif di grup ini, bahkan hingga menjelang kepergiannya, Donny masih sempat tampil bersama Syaharani & the Queenfireworks dalam beberapa gelaran konser.

Selain jejak karya bersama grup, Donny Suhendra meninggalkan sebuah karya spesial, sebuah album solo bertajuk “Di Sini Ada Kehidupan”. Album ini dibuat di sela-sela kesibukannya bermain untuk NERA, yakni di tahun 1999.

Donny juga meninggalkan jejak wawasan musik bagi para generasi baru, khususnya mereka yang berjalan di jalur jazz. Hal ini ia lakukan lewat sekolah musik Gladiresik Music Lab yang ia dirikan bersama-sama dengan Todung Pandjaitan.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar