c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

20 Juli 2024

09:47 WIB

Dokter Ungkap Bahaya Konsumsi Tanaman Kecubung

Kecubung sebenarnyai telah dikenal dan digunakan sejak ratusan tahun lalu sebagai bahan pengobatan tradisional untuk beberapa penyakit, namun memiliki efek yang membayakan, seperti halusinasi.

Penulis: Gemma Fitri Purbaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Dokter Ungkap Bahaya Konsumsi Tanaman Kecubung </p>
<p>Dokter Ungkap Bahaya Konsumsi Tanaman Kecubung </p>

Ilustrasi buah kecubung. 

JAKARTA - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial mengenai puluhan warga yang dibawa ke rumah sakit jiwa. Bukan tanpa alasan, ini karena para warga itu diduga mengonsumsi kecubung dan mengalami halusinasi. Bahkan, ada di antara mereka yang akhirnya meninggal dunia setelah mengonsumsi tanaman tersebut.

Meskipun belakangan diketahui kalau puluhan warga tersebut mengonsumsi pil putih tanpa merek, tetapi ini tidak menutupi fakta kalau masih banyak orang yang mengetahui kecubung dan bahaya dari mengonsumsinya. Kecubung sendiri merupakan tanaman semak yang memiliki bunga menyerupai terompet dan buah berbentuk bulat dan berduri.

Tanaman yang satu ini sering kali dijadikan hiasan di Indonesia karena memiliki bentuk bunga yang indah. Namun, mengonsumsi kecubung ternyata berbahaya. 

Dijelaskan oleh psikiater konsultan adiksi RSJ Sambang Lihum Banjarmasin dr. Firdaus Yamani, salah satu dampak dari mengonsumsi kecubung adalah berhalusinasi, khususnya jika dikonsumsi dalam dosis tinggi dan jangka panjang.

"Kecubung merupakan tanaman dengan efek halusinogenik karena mengandung senyawa alkaloid tropan seperti atropin, skopolamin, dan hiosiamin. Setiap satu biji kecubung mengandung 0,1 mg atropin. Pada dosisi letal bisa menyebabkan kematian," kata dr. Firdaus dalam media briefing virtual Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jumat (19/7).

Sebenarnya, kecubung sendiri telah dikenal dan digunakan sejak ratusan tahun lalu sebagai bahan pengobatan tradisional. Di berbagai negara dunia, kecubung kerap menjadi obat asma, batuk, muntah, hingga nyeri. Akan tetapi, karena mempunyai efek halusinasi dan kerap disalahgunakan, penggunaan kecubung sebagai obat pun dibatasi. 

Tidak hanya itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun melarang penggunaan kecubung karena efek halusinasi tersebut.

"Kalau jarang atau pertama kali dikonsumsi, efeknya seperti halusinasi paling lama bertahan sampai satu minggu. Kalau dikonsumsi berkali-kali dapat menyebabkan kerusakan pada otak yang lebih berat sehingga mengalami gangguan jiwa. Itu yang juga berbahaya," timpal dr. Firdaus.

Maka dari itu, dia berharap pemerintah dan semua pihak yang terkait perlu melakukan edukasi pada masyarakat mengenai bahaya mengonsumsi tanaman ini. Pasalnya, maraknya kasus mengonsumsi kecubung ini jelas berbahaya apabila dibiarkan begitu saja. Tidak hanya peningkatan pasien dengan gangguan jiwa, melainkan juga menyebabkan kematian.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar