c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

04 Februari 2025

12:19 WIB

DIY Wacanakan Penggunaan Life Jacket Bagi Wisatawan Pantai Selatan

Pemerintah Daerah Yogyakarta berencana untuk menerapkan aturan penggunaan life jacket kepada para wisatawan yang berenang di pantai selatan, menyusul fenomena rip current

Editor: Satrio Wicaksono

<p>DIY Wacanakan Penggunaan <em>Life Jacket</em> Bagi Wisatawan Pantai Selatan</p>
<p>DIY Wacanakan Penggunaan <em>Life Jacket</em> Bagi Wisatawan Pantai Selatan</p>

Pantai Parangtritis. Sumber foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko 

JAKARTA - Buntut dari kejadian belasan siswa terseret arus laut dan menimbulkan korban jiwa akibat terjebak di area arus pecah (rip current) di Pantai Drini, Gunungkidul, pada akhir Januari kemarin, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana untuk menerapkan aturan baru. Para wisatawan yang hendak berenang di Pantai Selatan, akan diwajibkan menggunakan life jacket atau jaket pelampung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad saat menyebut, rencana kebijakan baru tersebut menyusul tingginya risiko kecelakaan laut akibat rip current atau area arus pecah di Pantai Selatan.

"Kami berencana mewajibkan memakai pelampung, jadi pakai life jacket sehingga mereka walaupun berenang di tempat yang berbahaya, akan dalam keadaan aman," ujarnya, dikutip dari Antara.

Menurut Noviar, kebijakan baru tersebut masih akan dibahas lebih lanjut bersama instansi lintas sektor, termasuk Dinas Pariwisata dan Basarnas Yogyakarta. Tidak sekadar bersifat temporer saat kondisi cuaca ekstrem, menurut dia, aturan ini rencananya diterapkan secara permanen.

"Kalau sudah ada persetujuan dari semua pihak, (diterapkan) selamannya. Karena kejadian kecelakaan laut itu kan tidak temporer, itu hampir setiap saat ada," ujar dia.

Sekalipun berada di area rip current, Noviar menilai keselamatan lebih terjamin manakala wisatawan yang berenang telah melengkapi diri dengan pelampung.

Jika aturan itu resmi diterapkan, dia menuturkan pengawasan bakal melibatkan berbagai pihak, termasuk Satlinmas Rescue Istimewa, kelompok sadar wisata (pokdarwis), nelayan, serta masyarakat di kawasan pantai.

Sementara itu, terkait penyediaan life jacket, kata Noviar, pemerintah bakal menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat di sekitar pantai sebagai peluang usaha baru. Menurut dia, wisatawan nantinya bisa menyewa life jacket dari masyarakat setempat, mirip dengan penyewaan ban renang di kolam renang.

"Nanti bisa jadi mata pencaharian baru. Masyarakat bisa menyewakan, seperti di kolam renang. Di kolam renang itu kan orang supaya aman dia nyewa ban, nah ini menyewa life jacket," ujar Noviar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar