Diet Tak Harus Lapar Berkepanjangan, Utamakan Pendekatan Berkelanjutan

JAKARTA - Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi obesitas umum di Indonesia mencapai 23,4%, atau naik dari tahun 2018 yang masih di angka 21,8%. Lebih mengkhawatirkan, jika mengacu pada obesitas sentral yang diukur berdasarkan lingkar perut, prevalensinya mencapai 36,8% pada 2023, atau meningkat signifikan dari 31,6% pada 2018.

Semakin ke sini, memang semakin muncul kesadaran sejumlah orang untuk menghindar dari obesitas. Sebagian mencoba menurunkan berat badan yang sudah terlanjur pada tahap obesitas dengan melakukan diet.

Tetapi problemnya, tumbuh tren diet ekstrem. Sebagian orang melakukan diet tanpa memperhatikan kesehatan mental dan kondisi tubuh. Padahal itu berpotensi menimbulkan dampak negatif yang lebih besar dalam jangka panjang.

"Banyak orang ingin menurunkan berat badan, tapi sering bingung harus mulai dari mana. Tidak sedikit yang akhirnya mencoba diet ekstrem, intermittent fasting, atau metode populer lain yang sering kali gagal karena perubahan pola makan yang terlalu drastis, sehingga sulit dipertahankan," kata Head of Business Ristra Clinic, Rauli Manurung dalam keterangannya, dikutip Sabtu (13/9).

Dalam keterangan yang sama, Aesthetic Doctor dari Ristra Clinic, dr. Stefany Ria Aminoto juga menekankan bahwa program komprehensif yang diawasi secara medis, menjadi sangat penting dalam menjalankan diet. Hal ini guna mengatur manajemen berat badan yang berkelanjutan dan aman.

Sebab, setiap orang sejatinya memiliki kondisi tubuh, gaya hidup, dan target kesehatan yang berbeda. Karena itu, penting untuk selalu melakukan personalisasi program agar nyaman dijalani dan memberikan hasil yang optimal.

Ristra Clinic sendiri mempetrkenalkan layanan untuk diet, yang menggabungkan pendekatan medis dengan gaya hidup berkelanjutan. Program ini hadir di tengah fenomena diet ekstrem yang justru dapat membahayakan kesehatan jangka panjang.

Dinamakan Weight Loss Program, inovasi ini tersedia dalam dua metode utama yaitu oral supplement (pil) dan injeksi yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi tubuh serta kebutuhan dan target pasien. Dalam program ini, pasien akan diberikan konsultasi rutin mengenai pola makan, gaya hidup, hingga kondisi emosional, sehingga proses dapat dipantau secara berkala dan disesuaikan dengan target kesehatan yang ingin dicapai.

Baca juga: Ikan Air Tawar Lebih Pas Untuk Menu Diet

Weight Loss Program bekerja dengan mengontrol nafsu makan agar asupan kalori lebih terjaga, meningkatkan metabolisme supaya tubuh lebih efisien membakar energi, serta mengikat lemak dan makanan sebelum diserap tubuh untuk mengurangi penumpukan lemak. Dengan cara ini, proses menurunkan berat badan diyakini tidak hanya sehat dan efektif, tetapi juga terasa lebih ringan karena pasien tetap bisa makan dengan nyaman tanpa rasa lapar berlebih atau tertekan.

Dengan Weight Loss Program, Ristra ingin menegaskan bahwa keberhasilan menurunkan berat badan bukan tentang aturan ketat atau rasa lapar berkepanjangan, melainkan tentang keseimbangan, kenyamanan, dan konsistensi.

"Kami berharap program ini bisa menjadi solusi bagi kaum urban Jakarta yang ingin tetap tampil prima di tengah gaya hidup kota yang dinamis. Bukan hanya demi penampilan, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup. Saat tubuh sehat, energi bertambah, kepercayaan diri meningkat, dan produktivitas pun ikut terangkat," imbuh Rauli.