c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

21 Maret 2025

13:52 WIB

Di Tengah Gonjang-ganjing Turunnya Daya Beli, Pariwisata Tumbuh Positif

Sampai dengan triwulan pertama 2025, tren pariwisata di Indonesia menunjukkan adanya pertumbuhan positif, termasuk juga dari kunjungan wisatawan mancanegara. 

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Satrio Wicaksono

<p id="isPasted">Di Tengah Gonjang-ganjing Turunnya Daya Beli, Pariwisata Tumbuh Positif</p>
<p id="isPasted">Di Tengah Gonjang-ganjing Turunnya Daya Beli, Pariwisata Tumbuh Positif</p>

Wisatawan antre menaiki kapal cepat di Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (27/12/2024). AntaraFo to/Nyoman Hendra Wibowo

JAKARTA - Di tengah gonjang-ganjing daya beli masyarakat yang turun, Menteri Pariwisata Widiyanti, Putri Wardhana menyebut, sejumlah indikator pada sektor pariwisata secara nasional tumbuh positif secara signifikan.

"Saya menyampaikan bahwa angka ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan sebesar 32% bila dibandingkan dengan angka pada Januari 2024, yang tercatat sebanyak 760 ribu kunjungan," kata Widiyanti.

Disebutkan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/3), pertumbuhan wisatawan mancanegara mencapai 1 juta kunjungan di periode Januari 2025, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Angka tersebut belum mencakup data kunjungan wisatawan mancanegara di wilayah perbatasan, sementara data kunjungan wisatawan nusantara masih dalam proses pengolahan oleh BPS.

Dengan adanya capaian yang baik, pihaknya optimistis bahwa target wisatawan mancanegara dapat tercapai apabila tren itu terus tumbuh positif.

Dan di momen Lebaran kali ini, pihaknya juga mendorong perjalanan wisatawan nusantara yang terjangkau, aman, tenang, dan menyenangkan. Upaya tersebut dilakukan salah satunya lewat kebijakan diturunkannya harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi di seluruh Indonesia sebesar 13-14%. Dengan periode pemesanan tiket dimulai pada 1 Maret 2025 untuk periode perjalanan 24 Maret hingga 7 April 2025.

"Penurunan harga tiket pesawat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan sekaligus memudahkan masyarakat untuk merencanakan mudik atau berwisata #DiIndonesiaAja dengan biaya yang lebih terjangkau," katanya.

Widiyanti melanjutkan Kemenpar juga telah bekerja sama dengan para pelaku usaha menghadirkan beragam promosi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam berwisata selama libur Lebaran. Terdapat dua kampanye yang telah diluncurkan yakni #MudikYuk yang dirancang untuk mendorong masyarakat dalam mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di sepanjang jalur mudik atau di sekitar kampung halaman mereka, dan #LebaranDijakartaAja yang mengajak masyarakat yang tinggal di luar Jakarta untuk berwisata di Ibu Kota.

Sedangkan dalam mengantisipasi kemungkinan lonjakan wisatawan dan mendorong kesiapan daerah, Widiyanti mengaku sudah menerbitkan surat imbauan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) di Indonesia untuk mempersiapkan destinasi wisata dalam menerima lonjakan wisatawan. Melalui surat itu, ia mengimbau kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha untuk memberikan pelayanan prima serta memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan.

"Surat ini juga makin diperkuat dengan adanya Surat Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, yang isinya memberikan imbauan untuk melaksanakan penilaian risiko, dan penyiapan tempat istirahat bagi pengemudi sarana transportasi,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia turut menyampaikan proyeksi pergerakan wisatawan nusantara pada Lebaran 2025 menurut Kementerian Perhubungan mencapai angka 146 juta perjalanan.

"Dengan rata-rata pengeluaran wisatawan nusantara per perjalanan sebesar Rp2,57 juta, maka perputaran ekonomi yang terjadi selama periode Lebaran 2025 diproyeksi dapat mencapai Rp375,2 triliun," ucap Widiyanti.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar