31 Oktober 2024
12:13 WIB
Di Ajang ISEF 2024, BPKH Luncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia
Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi angka putus sekolah, sehingga lebih banyak siswa dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik
Kepala BPKH Fadlul Imansyah dalam acara the 6th International Hajj Fund Forum dengan tema "Transforming Hajj Management: Financial Optimization and Market Expansion Strategies", di JCC, Jakarta, Rabu (30/10). dok. BPKH
JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menggelar acara the 6th International Hajj Fund Forum atau Forum Keuangan Haji Internasional yang bertemakan "Transforming Hajj Management: Financial Optimization and Market Expansion Strategies", Rabu (30/10) di JCC, Jakarta.
Acara yang digelar BPKH berkolaborasi dengan BI ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan dana Haji. Juga memperluas penetrasi produk pendukung Haji dan Umrah asal Indonesia di pasar Arab Saudi.
Kepala BPKH Fadlul Imansyah yang hadir sebagai pembicara utama mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan memiliki peran penting dalam ekosistem pengelolaan Keuangan Haji global. "Indonesia, dengan populasi Muslim yang besar, memiliki peluang unik untuk menjadi pusat global bagi ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Fadlul.
Untuk itu BPKH telah aktif bekerja untuk meningkatkan pengelolaan dana Haji melalui berbagai inisiatif, termasuk investasi langsung di Arab Saudi oleh BPKH Limited, sebagai anak perusahaan BPKH di Jeddah, Arab Saudi.
"Dengan memperluas strategi pasar dan memperkenalkan layanan berkualitas tinggi dan disesuaikan, Indonesia dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman ibadah haji,” jelas Fadlul.
Sasaran Penerima
Dalam gelaran the 6th International Hajj Fund Forum atau Forum Keuangan Haji Internasional BPKH juga secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia. Sasaran penerima Beasiswa Haji BPKH adalah 1000 pelajar SMA atau sederajat dan 1.000 mahasiswa aktif pada jenjang pendidikan Vokasi atau Sarjana.
Fadlul Imansyah menjelaskan, tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi angka putus sekolah, sehingga lebih banyak siswa dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik.
"Beasiswa ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang kami lakukan untuk membantu pendidikan di Indonesia. Kami berharap inisiatif ini dapat berkontribusi pada pembangunan generasi yang berkomitmen untuk kemajuan masyarakat dan bangsa," katanya.
Fadlul mengatakan, beasiswa haji diberikan untuk membantu penyelesaian studi melalui dukungan dari Nilai Manfaat Dana Abadi Umat yang dikelola oleh BPKH. Dengan harapan dapat mengurangi angka pelajar dan mahasiswa yang putus sekolah dan kuliah karena terkendala biaya.
"Beasiswa ini berasal dari Nilai Manfaat Dana Abadi Umat, jadi tidak ada satu rupiah pun yang diambil dari dana haji," tandasnya.