14 Desember 2024
15:14 WIB
Deteksi Dini Penyakit Menular Dengan Metode Waterways Based Epidemiology
Metode Waterways Based Epidemiology (WBE) dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk dapat melakukan deteksi dini dan pemantauan terhadap penyakit menular, bahkan sebelum munculnya gejala.
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi pasien sedang berkonsultasi dengan dokter. Foto: Freepik
JAKARTA - Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengusung metode Waterways Based Epidemiology (WBE) untuk mendeteksi dan memantau penyakit menular secara lebih dini. Bahkan metode ini disebut dapat diketahui sebelum gejala klinis muncul pada individu.
Kepala Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Ni Luh P Indi Dharmayanti menjelaskan, metode ini memanfaatkan sampel dari lingkungan, seperti air limbah dan perairan sebagai informasi yang berharga untuk mengidentifikasi ancaman kesehatan masyarakat yang lebih cepat dan akurat.
"Metode ini sebagai peluang baru pengendalian penyakit berbasis data, membuka jalan untuk penerapan manajemen risiko yang lebih komprehensif dan berkelanjutan," katanya dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Sabtu (14/12).
Menurut dia, metode ini dapat memantau penyebaran penyakit berbasis data real-time, sehingga respons dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. BRIN menggelar pelatihan deteksi penyakit menular menggunakan metode WBE dengan menggaet Hokkaido University Jepang dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Hal ini untuk mendapatkan pengetahuan yang komprehensif sebagai pencegahan pengendalian penyakit dan aspek kesehatan masyarakat," ujar Kepala Pusat Riset Veteriner (PRV) BRIN, Harimurti Nuradji.
Dia menjelaskan, pelatihan ini bertujuan mendukung upaya peningkatan kapasitas dan penguasaan metode WBE yang relevansinya semakin meningkat di era pascapandemi covid-19.
"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kita untuk mengembangkan metode epidemiologi berbasis lingkungan dengan memanfaatkan sampel dari air limbah dan aliran air sebagai data untuk mengidentifikasi potensi penyebaran penyakit, bahkan sebelum gejala klinis muncul," ucapnya.
Melalui pelatihan ini, Harimurti meyakini dapat memperdalam pemahaman dan keterampilan teknis tentang pemanfaatan sampel lingkungan untuk tujuan epidemiologi. Pemanfaatan data dari lingkungan akan mempercepat proses deteksi dini dan merespons lebih cepat terhadap ancaman kesehatan masyarakat.
"Semoga diskusi dan pertukaran ilmu yang terjadi dapat membuka peluang baru dalam riset dan inovasi yang akan bermanfaat," imbuh dia.