c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

KULTURA

26 Mei 2025

15:38 WIB

Destinasi Wisata Melihat Gajah Di Indonesia, Cocok Untuk Rencana Liburan

Selain sebagai bentuk hiburan edukatif, wisata melihat gajah juga menjadi sarana untuk mendukung pelestarian gajah yang populasinya semakin terancam.

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p dir="ltr" id="isPasted">Destinasi Wisata Melihat Gajah Di Indonesia, Cocok Untuk Rencana Liburan</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Destinasi Wisata Melihat Gajah Di Indonesia, Cocok Untuk Rencana Liburan</p>

Bayi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) berada di dekat kaki induknya di Taman Nasional Tes so Nilo Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat (2/12/2021). ANTARAFOTO/Yudhie

JAKARTA - Gajah merupakan salah satu satwa yang selalu menarik perhatian wisatawan, terutama saat bisa dilihat langsung di habitat alaminya. Di Indonesia, sejumlah kawasan konservasi menghadirkan pengalaman unik untuk berinteraksi dengan gajah, mulai dari memberi makan, memandikan, hingga menjelajahi hutan bersama hewan berbadan besar ini.

Selain sebagai bentuk hiburan edukatif, wisata semacam ini juga menjadi sarana untuk mendukung pelestarian gajah yang populasinya semakin terancam.

Nah, jika Anda sedang menyusun rencana liburan, berikut ini beberapa destinasi wisata gajah di Indonesia yang bisa masuk dalam daftar perjalanan Anda.

Taman Nasional Way Kambas, Lampung

Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1985. Terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, taman nasional ini menempati lahan seluas sekitar 1.300 kilometer persegi dan dikenal luas sebagai pusat konservasi satwa langka, khususnya gajah sumatera yang statusnya terancam punah.

Kawasan ini menjadi habitat alami bagi ratusan spesies flora dan fauna, serta berperan penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati di Sumatera. Salah satu daya tarik utama Way Kambas adalah keberadaan Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang berfungsi sebagai lokasi penjinakan, pelatihan, rehabilitasi, dan pengembangbiakan gajah.

Di PKG, gajah-gajah yang sebelumnya mengalami konflik dengan manusia atau kehilangan habitat dilatih agar bisa hidup berdampingan dengan manusia secara harmonis. Bagi wisatawan, Way Kambas menawarkan berbagai aktivitas wisata alam yang menyenangkan sekaligus edukatif.

Pengunjung dapat melihat langsung atraksi gajah, memandikan dan memberi makan gajah, hingga ikut dalam jungle trekking, susur sungai, dan pengamatan satwa di habitat liar. Pengalaman berinteraksi langsung dengan gajah dalam suasana alami ini menjadikan Way Kambas sebagai destinasi wisata konservasi yang unik dan berkesan.

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung dan Bengkulu

Terletak di sepanjang barat daya Pulau Sumatera, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) membentang dari Provinsi Lampung hingga Bengkulu, mencakup wilayah seluas lebih dari 3.500 kilometer persegi. Kawasan ini merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO sebagai bagian dari Tropical Rainforest Heritage of Sumatra, bersama dengan Taman Nasional Gunung Leuser dan Taman Nasional Kerinci Seblat.

TNBBS dikenal sebagai salah satu kawasan pelestarian alam paling penting di Indonesia karena melindungi ekosistem hutan hujan tropis yang masih asli mulai dari garis pantai, dataran rendah, hingga pegunungan. Kawasan ini menjadi habitat bagi beberapa spesies satwa liar yang sangat terancam punah seperti gajah Sumatera, badak Sumatera, dan harimau Sumatera.

Berbeda dengan Taman Nasional Way Kambas, TNBBS lebih menekankan pada pelestarian ekosistem alami secara utuh. Oleh karena itu, meskipun tidak menawarkan atraksi wisata gajah secara langsung, taman nasional ini tetap menjadi destinasi penting bagi pecinta alam, peneliti, fotografer satwa liar, dan wisatawan yang mencari pengalaman menjelajah hutan tropis secara autentik.

Nunukan, Kalimantan Utara

Di ujung utara Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terdapat populasi gajah yang tergolong langka dan unik. Dikenal sebagai Pygmy elephant atau gajah kerdil Borneo, satwa ini berbeda dari gajah Sumatera maupun gajah Asia pada umumnya.

Tubuhnya lebih kecil, bertelinga besar, dan berekor panjang, menjadikannya spesies yang sangat menarik dari segi ilmiah maupun ekologis. Gajah kerdil ini kerap terlihat di sekitar Sungai Agison dan wilayah Kecamatan Tulin Onsoi, yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Meski belum banyak dikenal sebagai destinasi wisata, kehadiran mereka telah lama menjadi perhatian para peneliti, konservasionis, serta lembaga-lembaga internasional yang peduli pada kelestarian satwa langka. Sayangnya, seperti banyak satwa liar lainnya, populasi gajah pygmy di Nunukan menghadapi ancaman serius.

Alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, deforestasi, serta konflik dengan manusia menyebabkan habitat mereka terus menyusut. Banyak gajah terjebak di lahan-lahan yang tidak lagi aman, sehingga meningkatkan risiko perburuan dan konflik agraria.

Meski demikian, kawasan ini menyimpan potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif berbasis konservasi.

Baca juga: Jefri Nichol x Kusuka Kampanye Penyelamatan Gajah Sumatra

Tangkahan, Sumatera Utara

Terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Tangkahan dikenal sebagai "The Hidden Paradise" di kawasan barat Indonesia. Berada di perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser, kawasan ini merupakan contoh sukses integrasi antara konservasi satwa liar dan pemberdayaan masyarakat melalui ekowisata.

Lingkungannya yang masih sangat alami, dikelilingi oleh hutan tropis lebat dan sungai-sungai jernih, menjadikan Tangkahan sebagai destinasi unggulan bagi pencinta alam dan wisata berkelanjutan. Salah satu daya tarik utama Tangkahan adalah interaksi langsung dengan gajah Sumatera yang merupakan bagian dari program konservasi.

Gajah-gajah di sini dulunya adalah gajah konflik yang kini telah dijinakkan dan dilatih sebagai bagian dari unit patroli konservasi hutan. Bersama pawangnya, mereka membantu memantau kawasan hutan dan mencegah aktivitas ilegal seperti perburuan atau penebangan liar.

Pengunjung dapat mengikuti berbagai aktivitas edukatif yang menyenangkan, seperti memandikan gajah di sungai, memberi makan, atau berjalan menyusuri hutan dalam sesi yang dipandu oleh mahout (pawang gajah). Selain itu, Tangkahan juga menawarkan beragam kegiatan alam terbuka seperti jungle trekking, river tubing menyusuri sungai Batang Serangan, berkunjung ke air terjun, hingga melewati jembatan gantung yang menghubungkan area perbukitan dan lembah tropis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar