21 Desember 2022
15:41 WIB
Penulis: Mahareta Iqbal
Editor: Rendi Widodo
JAKARTA - Setelah grafik Covid-19 melandai di Indonesia, industri pariwisata pun kembali menggeliat dari ketertinggalan. Destinasi-destinasi wisata yang sebelumnya ditutup kembali dibuka, tempat-tempat baru pun diresmikan.
Sejak itu, pariwisata Indonesia mendadak 'bersemangat' menggaet hati wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Grafik kunjungan perlahan dari bulan ke bulan meningkat.
Sejalan, hasrat wisatawan untuk melepaskan penat 'dikurung negara' selama pandemi pun ikut meledak. Berbagai elemen di ekosistem pariwisata Indonesia pun kembali berputar.
Namun, ada satu bahaya tersembunyi yang kemudian menunggu di depan mata; overtourism.
Overtourism pun berpotensi menggerus destinasi wisata itu sendiri dengan membludaknya pengunjung. Beberapa destinasi pun sudah terindikasi terekspos berlebih, namun tak banyak yang sadar dampak buruknya lantaran terkubur nikmatnya pundi ekonomi.
Berikut beberapa destinasi wisata Indonesia yang mengalami overtourism dan perlu langkah penanganan cepat untuk mengatasi masalahnya, dilansir dari laman Telusuri:
Pulau Komodo
Pulau Komodo merupakan satu-satunya habitat komodo di dunia. Status itu pula yang secara konstan menarik minat wisatawan. Pulau yang menjadi kebanggaan Indonesia ini pun terancam dengan kedatangan wisatawan yang terus-menerus.
Pemerintah pun mencanangkan Pulau Komodo menjadi destinasi wisata "super premium". Hal demikian tentu menjadi pertentangan banyak pihak. Pembangunan masif “Jurrasic Park” nya Indonesia ini, dianggap mengganggu kehidupan komodo yang sudah terganggu semenjak pulau ini kian populer.
Protes berdatangan dari banyak pihak, termasuk UNESCO yang meminta peninjauan ulang mengenai dampak lingkungan yang dihasilkan.
Borobudur
Salah satu 'wajah' pariwisata Indonesia yang berada di Jawa Tengah ini menjadi primadona untuk wisata sejarah. Sebagai salah satu karya arsitektur terbaik Indonesia, tidak mengherankan jika Borobudur selalu menyedot perhatian para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjunginya.
Pada 2019 tercatat jumlah kunjungan sebanyak 4,39 juta orang selama setahun, yang berarti jumlah pengunjung harian Borobudur rata-rata mencapai 12 ribu orang. Meledaknya jumlah pengunjung tentu akan berpengaruh kepada struktur candi yang merupakan kekayaan budaya dari masa lalu.
Bali
Bali menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara yang bepergian ke Indonesia. Bagi wisatawan domestik pun, Bali juga tetap menjadi tujuan utama mereka untuk berlibur.
Pariwisata tumbuh pesat di Bali dan menjadi pencaharian hampir setiap orang. Pemanfaatan sumber daya yang berlebihan akibat pariwisata berakibat buruk bagi masyarakat setempat.
Kualitas dan kuantitas air di seluruh Bali mengalami penurunan. Penyusutan lahan juga terjadi akibat pembangunan fasilitas pariwisata.
Lahan-lahan persawahan yang dulu mudah dijumpai di perkotaan, kini beralih fungsi menjadi pusat bisnis. Belum lagi abrasi yang mengancam pesisir Bali yang terus menerus menggerogoti pantai.
Gunung Semeru
Kekuatan sosial media yang memperlihatkan foto-foto estetik tentang gunung, mampu menarik animo para pendaki baru untuk mencoba melakukan pendakian. Hal demikian dialami oleh Gunung Semeru atau bahkan gunung-gunung terkenal lainnya di Indonesia.
Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa juga mengalami dampak dari overtourism.
Awal "meledak" pendakian ke Gunung Semeru dikarenakan salah satu film Indonesia yang berjudul "5 cm" mengangkat kisah para pemuda yang melakukan pendakian dengan latar tempat Gunung Semeru. Semenjak film tersebut dirilis, Gunung Semeru semakin ramai dikunjungi.
Untungnya, pengelola sudah mengantisipasi lonjakan pengunjung dengan menerapkan sistem booking online yang mampu membatasi kuota pendakian. Penutupan rutin juga membantu mengurangi lonjakan pengunjung dan memulihkan ekosistem yang telah rusak akibat pendakian.
Itu beberapa destinasi di Indonesia yang pernah dan mungkin masih terancam overtourism. Pada akhirnya, kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam berwisata menjadi pun menjadi modal utama untuk jadi solusi dari permasalahan ini.