30 Juli 2025
18:57 WIB
Desainer Muda Prancis, Victor Clavelly Temukan Inspirasi Tekstur di Indonesia
Victor, desainer muda asal Prancis, mengaku menemukan banyak hal baru dari Indonesia. Dia menghabiskan waktu selama seminggu terakhir menjelajahi dunia mode lokal.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Andesta Herli Wijaya
Desainer asal Prancis, Victor Clavelly (kanan) saat sesi wicara Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025 di Jakarta, Rabu (30/7). Dok: Validnews/Lia.
JAKARTA – Perhelatan Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025 menjadi panggung kolaborasi lintas negara yang mempertemukan kreativitas global dengan kekayaan lokal. Salah satu sorotan tahun ini adalah kehadiran desainer muda berbakat asal Prancis, Victor Clavelly, yang dikenal dengan eksplorasi mode 3D dan jejak karyanya bersama figur dunia seperti Beyoncé, Katy Perry, dan FKA Twigs.
Dalam JF3 bertema "Recrafted: A New Vision", Victor tampil bersama kolaboratornya Héloïse Bouchot, bekerja sama dengan label lokal LAKON Indonesia. Kolaborasi ini menjadi bagian dari diplomasi budaya yang membuka jalan menuju integrasi ekosistem mode Indonesia ke pasar global.
Dalam wawancaranya hari ini, Victor mengaku menemukan banyak hal baru dari Indonesia. Dia menghabiskan waktu selama seminggu terakhir menjelajahi dunia mode lokal, bertemu desainer muda, hingga mengunjungi sejumlah pabrik dan atelier di Yogyakarta.
"Saya sangat tertarik dengan apa yang saya lihat di sini. Karya desainer muda Indonesia, tekstur-tekstur yang unik, serta suasana atelier di Yogyakarta sangat menginspirasi saya. Ini membuka visi baru dalam proses kreatif saya," ujar Victor di Jakarta, Rabu (30/7).
Menurut Victor, kunjungan tersebut memberinya sudut pandang segar yang langsung diterjemahkan ke dalam karyanya di JF3. Ia mengaku ingin terus mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi yang lebih luas bersama talenta Indonesia di masa depan.
Dalam kesempatan ini, Victor Clavelly mempersembahkan koleksi bertajuk "Les Fragments", bagian dari dunia imajinatif yang ia bangun sendiri. Koleksi ini bercerita tentang fragmen-fragmen identitas dan pengalaman yang ia visualisasikan melalui busana.
"Saya sedang mengembangkan sebuah dunia fiksi, seperti dalam permainan video atau film. Koleksi ini menggambarkan cerita tentang seseorang yang tinggal di rumah tersembunyi di gunung dan mendapat kunjungan tak terduga. Semuanya simbolik dan personal," jelasnya.
Dalam koleksi ini, Victor juga memperkenalkan teknik mutakhir bernama 3D Printing Chain Lace, di mana renda dirancang berbentuk rantai menggantung layaknya jembatan. Teknik ini menjadi salah satu highlight dalam peragaan busana JF3 tahun ini.
Victor mengungkap bahwa keterlibatannya di JF3 bukan hanya tentang pameran karya, tetapi juga tentang pertukaran budaya dan eksplorasi mendalam terhadap nilai-nilai lokal.
"Saya merasa senang bisa membawa reaksi dari Paris ke sini, tapi juga membawa pulang banyak hal dari Indonesia. Ini semacam dialog kreatif," tandasnya.
Baca juga: Indonesia-Prancis Berkolaborasi Dorong Fesyen Dan Kriya Ke Kancah Global
Sebagai informasi, JF3 2025 akan kembali digelar di dua lokasi, yakni pada 24–27 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading, dan 30 Juli–2 Agustus di Summarecon Mall Serpong.
Festival ini akan menampilkan sebanyak 45 desainer dan brand, menghadirkan koleksi dari para kreator lokal terkemuka seperti Howard Laurent, Adrie Basuki, Sofie, Hartono Gan, Ernesto Abram, hingga LAKON Indonesia. Berbagai brand yang juga turut berpartisipasi diantaranya Metamorph by Zack, Be Spoke, Brilianto, Nes By HDK, Asha, Abbey by Ariy Arka, dan Future Loundry.