30 Oktober 2024
13:11 WIB
Deretan Destinasi Wisata Alam Paling Berkelanjutan Di Eropa
Konsep wisata berkelanjutan makin diganderungi banyak wisatawan. Tak hanya menawarkan lanskap alam yang luar biasa, praktik-praktik yang diterapkan juga mendukung sektor ekonomi hijau.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
Wisata Alam Azores Di Negara Portugal. Shutterstock/Damian Lugowski
JAKARTA - Konsep pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism kini semakin gencar diberlakukan oleh sejumlah negara di berbagai belahan dunia, sehubungan dengan semakin kritisnya situasi perubahan iklim yang terjadi.
Tak dimungkiri jika dari berbagai kawasan yang dimaksud, negara-negara di kawasan Eropa bisa dibilang jadi kiblat. Praktik pariwisata berkelanjutan ini dilakukan dengan sistem ketat yang sudah tertata rapi.
Kebanyakan destinasi wisata di Eropa diketahui memprioritaskan alam, sistem energi terbarukan, dan dukungan bagi masyarakat lokal untuk melakukan gaya hidup berkelanjutan melalui ekonomi hijau.
Belum lama ini, Organisasi European Best Destinations (EBD) merilis peringkat Destinasi Berkelanjutan Terbaik Eropa di tahun 2025.
"Seiring dengan meningkatnya minat wisatawan untuk mencari pengalaman yang ramah lingkungan, destinasi berkelanjutan terkemuka di Eropa menjadi contoh komitmen terhadap pembangunan yang bertanggung jawab," tulis EBD dalam pernyataan resminya.
Lebih detail, berikut destinasi di Eropa yang dinilai paling menggambarkan konsep wisata berkelanjutan.
The Azores, Portugal
Kepulauan Azores di Portugal yang terdiri dari sembilan pulau, yakni São Miguel, Santa Maria, Graciosa, Terceira, São Jorge, Pico, Faial, Flores, dan Corvo dinobatkan sebagai destinasi berkelanjutan terbaik No. 1 di Eropa.
Dikenal karena komitmennya terhadap wisata ramah lingkungan, kawasan ini menawarkan beragam aktivitas seperti mendaki dengan lanskap gunung yang menakjubkan, menyelam ke perairan laut biru yang dalam, atau berenang di mata air panas alami.
Sebagai model wisata ramah lingkungan, kepulauan ini berfokus pada pelestarian warisan alamnya untuk generasi mendatang, sebagaimana dijelaskan Luis Capdeville Botelho, Presiden Visit Azores
"Kepulauan Azores tidak hanya berkomitmen untuk melindungi lingkungan kita saat ini, tetapi juga berinvestasi besar dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Kami ingin pengunjung merasakan keaslian Azores sambil mengetahui bahwa mereka berkontribusi pada pelestarian warisan alam dan budaya kita,” ujarnya.
Kawasan ini dikenal dengan perkebunan teh hijau, perkebunan nanas terbaik di Eropa, serta pengalaman berinteraksi dengan satwa di alam liar seperti menunggang kuda, serta menyaksikan paus dan lumba-lumba di habitat aslinya dari kejauhan.
Kepulauan Faroe, Denmark
Memiliki 18 pulau pegunungan serta pulau-pulau kecil yang kaya terumbu karang di perairan lautnya, Kepulauan Faroe yang dikenal juga terkenal dengan lanskap vulkaniknya itu menawarkan berbagai aktivitas ramah lingkungan, termasuk mengamati burung, mendaki gunung dan menjelajahi tempat-tempat ikonik seperti Mykines yang dikenal sebagai "Surga Burung Puffin".
Praktik keberlanjutan di Kepulauan Faroe nyatanya dianut berbagai pihak mulai dari pejabat dan mitra setempat, pengelola hotel dan restoran, hingga pemandu wisata.
Meskipun lokasinya cukup terpencil, namun maskapai penerbangan nasional telah membuat langkah-langkah ambisius dalam mengurangi dampak lingkungan yang ditinggalkan.
Reykjavik dan Blue Lagoon, Islandia
Terkenal dengan bentang alamnya yang menakjubkan berupa keajaiban alam vulkanik, gletser, dan geyser, Islandia memiliki destinasi populer seperti Reykjavik dan Blue Lagoon yang menarik banyak minat wisatawan.
Praktik keberlanjutan di destinasi satu ini dapat terlihat dari banyaknya akomodasi ramah lingkungan, serta restoran yang mengutamakan bahan-bahan lokal dan membuat menu mengikuti hasil panen musiman.
Apalagi, di destinasi satu ini juga sangat minim kendaraan di mana aktivitas sehari-hari warga lokal kebanyakan dilakukan dengam berjalan kaki atau bersepeda sembari menikmati lanskap keindahan alamnya yang masih alami dan murni.
Kepulauan Lofoten, Norwegia
Masih asing di kalangan wisatawan Asia, kawasan kepulauan dengan nama "Lofoten" ini berasal dari bentuknya yang unik menyerupai jejak kaki seekor lynx, yang terletak hanya 200 km dari Lingkaran Arktik. Kepulauan ini juga memiliki deretan pantai berpasir putih yang indah, air sebening kristal, dan desa-desa nelayan yang unik seperti Henningsvær, dengan bangunan-bangunan berwarna-warni yang berjejer di sepanjang jalur perairan.
Sama seperti Islandia, satu-satunya kendaraan yang bisa didapat oleh wisatawan untuk berkeliling kawasan ini umumnya hanyalah sepeda. Berbagai kegiatan wisata yang ditawarkan juga terbilang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam, mulai dari berkemah, mendaki gunung, hingga memancing secara tradisional.