c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

30 Januari 2025

09:02 WIB

DeepSeek, ChatBot AI Buatan China Yang Gemparkan Amerika

DeepSeek-R1 merupakan model AI yang berfokus pada inferensi logis, penalaran matematis, dan pemecahan masalah secara real-time.

Penulis: Arief Tirtana

Editor: Satrio Wicaksono

<p>DeepSeek, ChatBot AI Buatan China Yang Gemparkan Amerika </p>
<p>DeepSeek, ChatBot AI Buatan China Yang Gemparkan Amerika </p>

Laman DeepSeek, AI yang dikembangkan oleh China. Foto: Antara/deepseek.com.

JAKARTA - DeepSeek, sebuah model kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatan China, secara mengejutkan melesat ke daftar teratas sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di Apple Store. 

Hadir sebagai chatbot gratis bertenaga AI, DeepSeek menawarkan daya tarik bagi penggunanya, serta seluruh ekosistem di dunia digital, yang bahkan dinilai Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan Amerika dalam persaingan teknologi AI.

Keberhasilan DeepSeek, AI yang dibuat oleh perusahaan dengan nama yang sama - DeepSeek - itu terjadi pasca mereka merilis versi terbaru DeepSeek-R1 dan DeepSeek-R1-Zero pada 20 Januari 2025 lalu.

DeepSeek-R1 merupakan model AI yang berfokus pada inferensi logis, penalaran matematis, dan pemecahan masalah secara real-time. Model ini dilatih menggunakan pembelajaran penguatan tanpa penyempurnaan terbimbing, menggunakan pengoptimalan kebijakan relatif kelompok atau group relative policy optimization (GRPO) untuk meningkatkan kemampuan penalaran.

Secara kinerja, DeepSeek sebenarnya relatif setara dengan chatbot AI o1 OpenAI dalam mengerjakan berbagai tugas, termasuk matematika dan pengodean. Namun yang menjadi daya tariknya, DeepSeek menggunakan lebih sedikit memori daripada pesaingnya itu, sehingga pada akhirnya mampu mengurangi biaya untuk melakukan tugas.

DeepSeek-R1 dan DeepSeek-R1-Zero

Model AI DeepSeek pada dasarnya memang dibedakan berdasarkan efektivitas biaya dan efisiensinya. Misalnya DeepSeek-V3 yang merupakan model dasar dari DeepSeek-R1 dan DeepSeek-R1-Zero, dilatih menggunakan sekitar 2.000 chip Nvidia H800 selama 55 hari, dengan biaya yang diklaim hanya sekitar US$5,58 juta.

Nilai yang jauh lebih murah daripada model sejenis dari perusahaan lain. Misalnya OpenAI yang bisa mencapai lebih dari US$100 juta, sesuai apa yang dikatakan oleh pemilik mereka, Sam Altman ketika membahas GPT-4.

Dengan nilai biaya yang bisa ditekan oleh DeepSeek ini secara langsung meruntuhkan anggapan bahwa untuk bisa membuat sebuah AI yang memiliki kemampuan tinggi, itu harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.

"DeepSeek telah membuktikan bahwa model AI mutakhir dapat dikembangkan dengan sumber daya komputasi yang terbatas," kata Wei Sun, kepala analis AI di Counterpoint Research.

Sukses DeepSeek ini secara luas juga menjadi sebuah capaian besar buat Pemerintah dan industri teknologi China, dalam kaitan persaingan sengitnya dengan Amerika Serikat. "Di Tiongkok, kemajuan DeepSeek dirayakan sebagai bukti kecakapan teknologi dan kemandirian negara yang terus berkembang," kata Marina Zhang,

Seperti dikatakan Profesor Madya Universitas Teknologi Sydney, Marina Zhang, keberhasilan DeepSeek ini bisa dilihat sebagai validasi Inovasi 2.0 Tiongkok, era baru kepemimpinan teknologi lokal yang digerakkan oleh generasi wirausahawan muda.

"Di Tiongkok, kemajuan DeepSeek dirayakan sebagai bukti kecakapan teknologi dan kemandirian negara yang terus berkembang," kata Marina Zhang.

Namun satu hal yang menarik dari capaian DeepSeek ini, chatbot AI ini masih memiliki kelemahan, yang memang jelas disengaja, di mana chatbot DeepSeek tidak bisa atau tepatnya tidak mau menjawab dan memberikan informasi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sensitif berkaitan dengan isu politik pemerintah China.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar