c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 Oktober 2024

18:39 WIB

Debut Di Asia, BYD Luncurkan Pikap Listrik Shark

YD Shark memiliki mesin 1.5T dengan tenaga maksimum 170 kW. Motor depan memiliki tenaga 170 kW dan torsi puncak 310 Nm, dan motor belakang memiliki output 150 kW dan torsi 340 Nm

<p>Debut Di Asia, BYD Luncurkan Pikap Listrik Shark</p>
<p>Debut Di Asia, BYD Luncurkan Pikap Listrik Shark</p>

BYD Shark diluncurkan Selasa (29/10) di Kamboja. dok. BYD.

JAKARTA - BYD resmi meluncurkan pikap listrik barunya, BYD Shark, yang secara lokal dikenal sebagai BYD Shark 6 di Kamboja. Truk ini dijual dengan harga mulai dari US$56.700 atau sekitar Rp894 juta.

Laman Carnewschina, Selasa (29/10) melaporkan, peluncuran di Kamboja menandai pasar Asia pertama di mana BYD Shark dijual. Pikap hibrida pertama kali memulai debutnya di Meksiko pada Mei lalu dan belum dirilis secara domestik di China. Model ini saat ini dijual di Brazil, Meksiko, Panama, dan akan segera diluncurkan di Australia.

BYD mengumumkan Shark 6 dengan mitranya Harmony Auto, distributor eksklusif mobil merek BYD di Kamboja. Selama acara berlangsung, BYD menyoroti kemampuan VTOL (Vehicle to Load) Shark, sebuah fitur yang memungkinkan kendaraan untuk menyalakan perangkat eksternal. Fungsi ini dapat memasok daya ke peralatan berkemah, sumber daya darurat, dan peralatan rumah tangga.

Shark menggunakan platform DMO BYD, yang juga digunakan oleh Fang Cheng Bao untuk Bao 5 dan Bao 8 yang berfokus pada off-road. Platform DMO memprioritaskan efisiensi energi dan memungkinkan kemampuan off-road yang nyata dengan kemampuannya untuk menyesuaikan distribusi torsi antara bagian depan dan belakang.

Dimensi Shark adalah 5457/1971/1925 mm, dengan jarak sumbu roda 3.260 mm. Pikap ini mendukung muatan hingga 835 kg dan memiliki volume bak 1.450 liter (51,2 kaki kubik). Shark memiliki kapasitas derek 2.500 kg.

BYD Shark memiliki mesin 1.5T dengan tenaga maksimum 170 kW. Motor depan memiliki tenaga 170 kW dan torsi puncak 310 Nm, dan motor belakang memiliki output 150 kW dan torsi 340 Nm. Output gabungan untuk sistem ini adalah 320 kW dan torsi 650 Nm.

Truk ini dilengkapi dengan baterai lithium iron phosphate (LFP) blade 29,58 kWh, yang memberikan jarak tempuh 100 km dengan standar NEDC dan 840 km dengan baterai dan tangki penuh.

Asal tahu saja, peraturan saat ini di China tidak mendukung untuk pikap,. Karena itu, BYD menempatkan lebih banyak penekanan pada pasar global untuk model yang akan datang.

Model ini telah dikonfirmasi akan ditawarkan di Australia, di mana pikap ukuran sedang secara rutin mendominasi grafik penjualan. Selain itu, ada potensi untuk memasuki pasar di Asia dan Amerika Selatan, sejalan dengan upaya ekspansi BYD baru-baru ini.

Kemudi Cerdas
Sebelumnya, BYD diwartakan sedang bersiap untuk meluncurkan sistem mengemudi cerdasnya sendiri, menunjukkan langkah signifikan perusahaan yang sebelumnya mengandalkan solusi pihak ketiga untuk sistem bantuan pengemudi.

Menurut siaran CNEV Post pada Senin (21/10), perusahaan otomotif asal China itu akan mulai menggunakan algoritma mengemudi pintar yang dikembangkan sendiri pada beberapa modelnya paling cepat bulan depan.

BYD menargetkan produksi massal algoritma mengemudi pintar yang dikembangkan sendiri paling cepat bulan November 2024 menurut siaran HiEV, media lokal China. Menurut laporan media lokal tersebut, BYD menyebut platform komputasi mengemudi pintarnya DiPilot, dengan cabang-cabang berbeda berdasarkan pada daya komputasi.

Sistem yang memiliki daya komputasi 100 TOPS atau kurang disebut DiPilot 100, dan mereka menggunakan chip Drive Orin N dari Nvidia serta chip Journey 5 dari produsen lokal Horizon Robotics. Sistem dengan 300 TOPS atau kurang yang berbasis pada satu chip Nvidia Orin X disebut DiPilot 300 dan sistem yang berbasis pada dua chip Nvidia Orin X dengan 508 TOPS disebut DiPilot 600.

Menurut siaran HiEV, BYD secara bersamaan sedang mengerjakan pengembangan algoritma mengemudi cerdas yang berbasis pada platform komputasi utama dari Nvidia, Horizon Robotics, dan perusahaan rintisan chip mengemudi otonom Tiongkok lainnya, Black Sesame Technologies.

Tim BYD menginvestasikan upaya paling besar dalam riset dan pengembangan sistem mengemudi cerdas berbasis Drive Orin, karena platform Nvidia ini dinilai paling matang menurut laporan tersebut. Algoritma yang dikembangkan secara internal berdasarkan Orin N dapat diproduksi secara massal dan dimuat pada kendaraan paling cepat November 2024.

Menurut siaran ArenaEV, kemajuan cepat BYD dalam bidang sistem mengemudi cerdas dapat dikaitkan dengan faktor seperti rantai pasok yang matang serta akuisisi tim berpengalaman dari perusahaan otomotif lain.

BYD juga diwartakan sedang mengeksplorasi pengembangan chip mengemudi cerdasnya sendiri. Strategi integrasi vertikal ini berpotensi mengurangi ketergantungan perusahaan pada pemasok eksternal.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar