03 Oktober 2025
08:19 WIB
Dampak Jangka Panjang Dari Konsumsi Ikan Bermerkuri
Paparan merkuri meskipun dalam jumlah kecil, tetap bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Pedagang saat merapikan ikan di Pasar Agung, Depok, Minggu (04/09/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Ikan sering disebut sebagai salah satu makanan tersehat di dunia. Hal tersebut tentu tidak mengherankan, karena ikan mengandung protein berkualitas tinggi, mikronutrien penting, hingga lemak sehat yang baik untuk tubuh.
Namun, di balik segudang manfaatnya, ada satu hal yang patut diperhatikan yaitu kandungan merkuri. Beberapa jenis ikan, terutama yang berukuran besar dan berumur panjang, dapat menyimpan kadar merkuri tinggi.
Melansir laman Healthline, sebelum membahas jenis ikan dengan kandungan merkuri tinggi beserta risikonya, penting dipahami lebih dulu apa itu merkuri. Merkuri merupakan logam berat yang secara alami terdapat di udara, tanah, dan air, dan dapat terlepas ke lingkungan melalui aktivitas industri seperti pembakaran batu bara maupun peristiwa alam, seperti letusan gunung berapi.
Bentuk merkuri yang paling berbahaya bagi manusia adalah metilmerkuri. Zat ini mudah terkumpul dalam tubuh ikan dan kerang akibat pencemaran air.
Saat seseorang mengonsumsi ikan yang terkontaminasi, merkuri masuk ke tubuh dan bisa menimbulkan risiko kesehatan. Sebenarnya tidak semua ikan memiliki kadar merkuri yang sama.
Umumnya, ikan yang besar dan hidup lebih lama menyimpan lebih banyak merkuri karena memangsa ikan-ikan kecil. Proses ini dikenal sebagai bioakumulasi dan biomagnifikasi.
Beberapa jenis ikan diketahui memiliki kadar merkuri tinggi sehingga sebaiknya dibatasi konsumsinya seperti hiu, swordfish (ikan todak), tuna besar (bigeye tuna), marlin, king mackerel (tenggiri raja), dan tilefish dari Teluk Meksiko. Sebaliknya, ada pula pilihan ikan dengan kadar merkuri rendah dan relatif aman untuk dikonsumsi seperti salmon, sarden, teri, udang, serta berbagai jenis kerang-kerangan seperti tiram dan scallop.
Dampak Kesehatan dari Merkuri
Paparan merkuri meskipun dalam jumlah kecil, tetap bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar merkuri tinggi berkaitan dengan berbagai gangguan, mulai dari penurunan fungsi otak seperti melemahnya daya ingat, konsentrasi, hingga kemampuan motorik halus hingga meningkatnya risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Paparan merkuri juga dikaitkan dengan gangguan mental, termasuk depresi dan kecemasan, serta masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol LDL, hingga risiko serangan jantung yang lebih besar. Kelompok yang paling rentan terhadap dampak ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak, karena merkuri dapat dengan mudah memengaruhi perkembangan otak janin maupun bayi.
Kabar baiknya, manfaat makan ikan jauh lebih besar daripada risikonya, selama kita bijak memilih. FDA merekomendasikan konsumsi 2–3 porsi ikan per minggu (227–340 gram), dengan memilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, cod, dan udang, serta menghindari ikan tinggi merkuri seperti hiu, todak, dan tenggiri raja.
Saat membeli ikan segar dari sungai atau danau, penting juga memperhatikan peringatan lokal agar tetap aman. Jadi, tidak perlu takut makan ikan.
Justru, ikan adalah sumber omega-3 terbaik untuk kesehatan otak, jantung, dan metabolisme tubuh. Kuncinya, batasi ikan tinggi merkuri dan pilih yang lebih aman agar manfaat sehatnya bisa dinikmati tanpa khawatir akan risikonya.