15 Mei 2024
20:32 WIB
Cuaca Panas, Pahami Pentingnya Kecukupan Cairan Saat Olahraga
Meski terdengar sepele, tetapi dehidrasi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius apabila tidak segera diatasi karena dapat menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Rendi Widodo
Ilustrasi olahraga di tengah cuaca panas. Unsplash
JAKARTA - Cuaca panas yang terjadi belakangan ini kerap membuat masyarakat malas melakukan banyak aktivitas. Salah satu penyebabnya adalah karena aktivitas yang terlalu banyak dikhawatirkan malah dapat membuat badan semakin panas.
Hal ini tentunya juga bisa berdampak pada menurunnya minat masyarakat pada olahraga di cuaca yang panas, terlebih olahraga mengeluarkan banyak keringat dan dapat meningkatkan suhu tubuh. Bukannya mendapatkan manfaat kesehatan, tidak sedikit masyarakat yang 'takut' sakit kalau berolahraga di cuaca panas.
Diungkapkan oleh dokter spesialis jantung RS Pondok Indah Teuku Istia Muda Perdan, sebenarnya di tengah cuaca panas, masyarakat masih tetap boleh berolahraga. Namun, yang terpenting adalah mencukupi cairan tubuh dengan baik agar tubuh tidak kekurangan cairan dan bisa memicu terjadinya dehidrasi.
Dehidrasi sendiri merupakan kondisi saat tubuh kekurangan cairan. Meski terdengar sepele, tetapi dehidrasi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius apabila tidak segera diatasi karena dapat menyebabkan organ tubuh gagal berfungsi dengan baik akibat kekurangan cairan.
"Jangan lupa cukupi kebutuhan cairan, misal untuk orang dewasa dengan berat badan 60 kg, minimal 2 liter dalam satu hari, karena saat olahraga kan seseorang kehilangan cairan yang cukup signifikan, walaupun tidak bisa terukur memang berapa banyak yang keluar," kata Teuku dalam exclusive media interview RSPI secara daring, Selasa (14/5).
Selain itu, gunakan juga aksesoris pelindung tubuh saat berolahraga di cuaca panas, seperti topi. Topi dapat membantu agar tubuh tidak terlalu banyak kehilangan cairan karena mencegah terjadinya penguapan berlebih. Bukan itu saja, pemakaian topi juga dapat membantu menghalau paparan sinar matahari yang dapat merusak kulit.
Solusi lainnya, Teuku menyarankan agar masyarakat melakukan olahraga di dalam ruangan (indoor) saat cuaca sedang panas ekstrem, jika memungkinkan. Alternatif lainnya, dapat mencoba mencari alternatif lokasi atau waktu lainnya yang memiliki suhu lebih bersahabat supaya olahraga bisa menjadi lebih nyaman dan optimal.
"Tetapi kalau ternyata olahraga tidak memungkinkan, berarti asupan cairan memang yang harus diperhatikan karena kuncinya pada olahraga di cuaca panas adalah asupan cairan," tutupnya.