c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Februari 2025

15:09 WIB

Cuaca Ekstrem, Penutupan Pendakian Semeru Diperpanjang

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali memperpanjang waktu penutupan jalur pendakian gunung tersebut sampai waktu yang belum ditentukan. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Cuaca Ekstrem, Penutupan Pendakian Semeru Diperpanjang</p>
<p>Cuaca Ekstrem, Penutupan Pendakian Semeru Diperpanjang</p>

Foto udara asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/10/2024). Antara Foto/Irfan Sumanjaya

JAKARTA - Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kebijakan pemberlakuan perpanjangan penutupan tersebut berdasarkan hasil tindak lanjut imbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dam Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca ekstrem. 

"Kami mencermati kondisi cuaca dan mempertimbangkan imbauan BMKG terkait cuaca ekstrim selama Februari 2025, maka penutupan jalur pendakian Gunung Semeru diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha. 

Keputusan memperpanjang masa penutupan jalur pendakian di Gunung Semeru tertuang di dalam Surat Pengumuman Nomor PG.4/T.8/TU/KSA.5.1/B/02/2025 yang diterbitkan oleh Balai Besar TNBTS pada Selasa (4/2).

"Kami juga mempertimbangkan (hasil) evaluasi pengelolaan pendakian Gunung Semeru," ujarnya, dikutip dari Antara.

Untuk diketahui, Balai Besar TNBTS sebelumnya telah terlebih dahulu memperpanjang penutupan jalur pendakian di Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025, dari yang sebelumnya telah diberlakukan mulai 2-19 Januari 2025.

Dia menyebut, perpanjangan penutupan jalur pendakian di gunung dengan tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan upaya antisipasi dari munculnya potensi kejadian kegawatdaruratan yang bisa menimpa para pendaki, akibat cuaca buruk.

"Memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrim berupa tingginya intensitas hujan dan angin kencang," ucap dia.

Balai Besar TNBTS pun meminta masyarakat agar mematuhi aturan tersebut, termasuk tak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal saat aturan penutupan berjalan. Pihaknya tak menoleransi segala macam bentuk aktivitas melanggar aturan yang dilakukan di kawasan konservasi.

"Masyarakat, pengunjung, pelaku jasa wisata, dan pihak-pihak terkait supaya memperhatikan dan melaksanakan (aturan penutupan) dengan penuh
tanggung jawab. Setiap pelanggar akan mendapatkan peringatan dan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar