c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

13 September 2025

10:31 WIB

Cirebon Bisa Jadi Pusat Riset Topeng Pertama Di Indonesia

Dengan berbagai koleksi yang ada di Museum Topeng Cirebon, kota ini bisa dijadikan sebagai pusat riset topeng pertama di Indonesia. 

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Cirebon Bisa Jadi Pusat Riset Topeng Pertama Di Indonesia</p>
<p>Cirebon Bisa Jadi Pusat Riset Topeng Pertama Di Indonesia</p>

Tampilan benda kolesi baru di Museum Topeng Cirebon, Jawa Barat, Rabu (10/9/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.

JAKARTA - Kota Cirebon disebut berpotensi menjadi pusat riset topeng pertama di Indonesia. Alasannya, terdapat museum topeng dengan ratusan koleksi yang memiliki kekhasan tersendiri, dari bahan, corak hingga peruntukannya.

"Harapan kami museum ini bisa menjadi pusat riset topeng, khususnya Cirebon dan umumnya Indonesia, karena pusat riset topeng itu belum ada," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan (Ditjen PPPK) Kemenbud, Judi Wahjudin.

Ciri khas itulah yang menjadi potensi paling penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta sejarah seni budaya di Indonesia. Ditambah lagi, museum tematis seperti Museum Topeng Cirebon merupakan hal baru, karena kebanyakan museum selama ini bersifat umum, bukan khusus pada satu tema tertentu.

Museum, kata dia, tidak cukup hanya menyajikan koleksi, namun perlu menghadirkan informasi, ruang edukasi, hingga menjadi sarana inklusif bagi berbagai pihak. Diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama untuk riset koleksi.

"Program-program terbuka perlu dihadirkan untuk komunitas, pelajar, maupun masyarakat umum agar museum benar-benar bermanfaat," ujarnya, dikutip dari Antara.

Koleksi Baru Topeng Cirebon 
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, menambah 488 koleksi baru di Museum Topeng Cirebon bertepatan dengan peringatan satu tahun berdirinya museum tersebut. Koleksi baru itu merupakan hibah dari keluarga almarhum Haji Iman Taufik, salah satu tokoh masyarakat.

"Koleksi baru ini terdiri dari topeng Cirebon, topeng Nusantara, hingga topeng internasional. Ada juga wayang cepak yang sudah ditata di ruang pamer," kata Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya.

Dengan tambahan tersebut, kata dia, jumlah koleksi Museum Topeng Cirebon kini mencapai lebih dari 600 benda, dari sebelumnya hanya 133 koleksi pada awal berdiri tahun 2024.

Agus menyebut, penambahan koleksi tersebut bisa memperkaya khazanah museum, sekaligus menjadi daya tarik baru bagi masyarakat untuk mengenal seni dan budaya topeng.

Masih ada sejumlah pekerjaan rumah dalam pengelolaan museum, terutama fasilitas pendingin ruangan, pencahayaan, serta penyusunan narasi penjelasan di setiap koleksi.

"Narasi untuk menjelaskan setiap topeng dan koleksi lainnya akan kami lengkapi dalam satu sampai dua bulan ke depan agar lebih informatif," katanya.

Selain pengembangan museum, pada kesempatan yang sama Disbudpar Kota Cirebon juga menandatangani kerja sama dengan PT Pelindo terkait rencana pengembangan kawasan wisata bahari di pelabuhan dan sekitarnya.

"Di kawasan pelabuhan banyak potensi kebaharian yang bisa diangkat, mulai dari heritage, perahu, hingga kegiatan budaya. Kerja sama ini membuka peluang pemanfaatan aset Pelindo untuk kegiatan wisata," ucap dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar