17 Oktober 2024
20:31 WIB
Cerita Para Perasuk, Film Baru Wregas Yang Raih CJ ENM Award Di BIFF 2024
Para Perasuk menandai debut horor sutradara Wregas Bhanuteja, sutradara muda Indonesia yang menarik perhatian luas lewat Penyalin Cahaya.
Penulis: Andesta Herli Wijaya
Editor: Rendi Widodo
Proses syuting film Para Perasuk. Dok. Rekata Studio
JAKARTA - Sinema Indonesia tahun ini kembali mendapat perhatian besar di Busan International Film Festival (BIFF) 2024. Setelah Tale of the Land dari KawanKawan Media memenangkan penghargaan FIPRESCI di festival tersebut, giliran rumah produksi Rekata Studio mengumumkan kemenangan Para Perasuk dalam ajang pasar film Asian Project Market (APM), bagian dari rangkaian BIFF.
Film Para Perasuk yang diperkenalkan di forum market dengan judul Levitating. Proyek film ini akhirnya mendapat penghargaan CJ ENM Award, menjadi satu dari delapan proyek film yang memenangkan penghargaan pada ajang tersebut. Penghargaan ini diumumkan di Busan pada 8 Oktober lalu.
“Kami sangat berterima kasih atas apresiasi ini dan berharap bisa menyelesaikan film dengan baik. Penghargaan ini merupakan bukti kepercayaan terhadap potensi film Indonesia yang semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kami sangat bersemangat dan akan menggunakan kesempatan ini dengan bijak dan semoga tidak akan mengecewakan para penonton saat filmnya dirilis,” ungkap produser Siera Tamihardja dalam keterangan pers, dikutip Kamis (17/10).
Para Perasuk menandai debut horor sutradara Wregas Bhanuteja, sutradara muda Indonesia yang menarik perhatian luas khalayak perfilman sejak film debutnya, Penyalin Cahaya pada 2021 silam. Film terbarunya ini disebut membawa genre drama supernatural, variasi jenis cerita horor yang sedikit berbeda dengan cerita-cerita horor pada umumnya, serta belum terlalu banyak dieksplorasi.
Film Para Perasuk akan mengikuti cerita di sebuah desa yang masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama. Dalam komunitas dengan kultur unik itu, cerita menyorot karakter seorang pemuda yang pada akhirnya mengemban peran penting bagi keberlanjutan komunitas tersebut.
Seorang pemuda desa bernama Bayu, bercita-cita untuk menjadi seorang perasuk dalam sebuah upacara pesta kerasukan massal. Di saat bersamaan, ia tumbuh menjadi tokoh sentral dalam mengatasi krisis yang mengancam keutuhan warga di desanya.
Para Perasuk dibintangi Angga Yunanda, Anggun C. Sasmi, Maudy Ayunda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, dan Ganindra Bimo. Menariknya, film ini menjadi debut film panjang Anggun C. Sasmi, yang selama ini dikenal sebagai penyanyi internasional.
Diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Fitriani Rusdi, Para Perasuk merupakan film ko-produksi Indonesia, Singapura, dan Prancis. Film ini kini tengah menjalani syuting dan dijadwalkan akan tayang di bioskop tanah air tahun depan.
Tentang partisipasi Para Perasuk di APM 2024, proyek film ini bersaing dengan 30 proyek film dari berbagai negara. Di forum pasar investasi dan produksi film yang diadakan bersamaan dengan BIFF ini, Para Perasuk menjadi salah satu pemenang, artinya menjaring dukungan produksi internasional.
Tahun ini adalah edisi ke-27 APM. Sebelumnya, ada 441 proyek film dari 44 negara yang mendaftar. Lalu, terpilih 30 proyek film panjang dari 17 negara yang dipilih untuk dipresentasikan. APM mencatat, proyek-proyek film yang berhasil lolos adalah film-film yang memiliki corak tema latar belakang politik, sosial dan budaya yang beragam dari berbagai negara Asia.