c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

15 September 2023

19:52 WIB

Cendol Elizabeth, Minuman Segar Yang Ternyata Bukan Dari Inggris

Namanya mungkin terdengar berasal dari Inggris, tapi cendol Elizabeth yang tersohor di Jawa Barat nyatanya lahir di Bandung.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Rendi Widodo

Cendol Elizabeth, Minuman Segar Yang Ternyata Bukan Dari Inggris
Cendol Elizabeth, Minuman Segar Yang Ternyata Bukan Dari Inggris
Sajian minuman Cendol Hijau. Shutterstock/E Dewi Ambarwati

JAKARTA - Cendol merupakan salah satu minuman tradisional berupa olahan tepung beras, yang identik dengan hijau lantaran berasal dari sari perasan daun suji. Buliran cendol lazimnya dinikmati dengan campuran santan, gula merah sebagai pemanis, dan pastinya es untuk memberikan kesan segar saat dinikmati.

Meski dapat dibuat sendiri dengan mudah dan banyak dijumpai pedagang cendol dengan berbagai nama di sejumlah tempat, tak dimungkiri jika ada satu nama cendol yang sudah tersohor dan banyak digemari di kalangan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, yakni Cendol Elizabeth.

Selain rasanya yang nikmat dan memiliki ragam varian yang kadang disertakan dengan pilihan topping seperti duren, nangka, dan lainnya, cendol Elizabeth sendiri terkenal lantaran keberadaannya yang sudah dinikmati sejak tahun 1972, lebih dari setengah abad.

Tapi di lain sisi, tak dimungkiri jika eksistensi Cendol Elizabeth juga kerap menimbulkan pertanyaan. Salah satunya, mengapa dinamai Elizabeth yang identik dengan nama Inggris, sementara minuman tradisional ini berasal dari Bandung?

Lahir bersama dengan merek fesyen
Kemunculan Cendol Elizabeth rupanya juga berkaitan dengan nama dari produk fesyen lokal yang juga bernama sama, yakni tas Elizabeth.

Mengutip riwayat yang dimuat laman Pemkot Bandung, diceritakan bahwa dulunya pemilik cendol Elizabeth yakni Rohman, mulai berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak dari Jalan Lio Genteng, Astanaanyar, hingga ke Dago dan Cihampelas.

Setiap pulang berjualan, Rohman melewati Jalan Otista (Jalan Otto Iskandar Dinata) yang mana terdapat rumah Elizabeth Halim yang akrab disapa Ibu Eli, dan saat itu masih merintis usaha tas namun sudah berlangganan cendol milik Rohman.

Singkat cerita, kediaman Eli kemudian menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth dan Rohman masih berjualan es cendol di depannya.

Lantaran kurang lancar membaca dan menulis, Rohman pun kerap meminta bantuan Ibu Eli untuk menuliskan pesanan es cendol. Namun rupanya, Ibu Eli terbiasa menuliskan pesanan di bon toko tas Elizabeth, dan menyarankan Rohman agar dagangan cendolnya pun diberi nama Cendol Elizabeth.

Karena usahanya semakin besar, Rohman pun pindah berjualan sekaligus membuat rumah produksi cendol di Jalan Inhoftank No.64, Astanaanyar, yang hingga saat ini masih berdiri dan menjadi tempat penjualan Cendol Elizabeth Pusat.

Hingga kini, es Cendol Elizabeth di Jalan Inhoftank tetap menjadi destinasi kuliner yang banyak dikunjungi. Karena bukan hanya menikmati segelas minuman cendol yang segar, pengunjung juga menjadi tahu tempat usaha awal Cendol Elizabeth dari yang tadinya hanya berupa dagangan kaki lima.

Meski dikategorikan legendaris, Cendol Elizabeth tetap menjadi kuliner yang ramah untuk dijangkau berbagai kalangan. Satu gelas cendol original dapat dinikmati seharga Rp9.000, sedangkan jika ingin memilih varian isi seperti duren, nangka, dan sebagainya dapat dinikmati mulai dari harga Rp12.000 sampai Rp22.000.

Jika ingin berkunjung ke gerai pusat, Es Cendol Elizabeth di Jalan Inhoftank buka setiap hari mulai pukul 07.00-17.00 WIB.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar