c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

23 November 2024

09:03 WIB

Catatan Juri Soal Film Terbaik FFI 2024, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

Dewan juri di FFI melihat kualitas mendalam pada Jatuh Cinta Seperti di Film-film yang bisa jadi tak terlihat oleh penikmat film Indonesia secara luas.

Penulis: Andesta Herli Wijaya

Editor: Rendi Widodo

<p>Catatan Juri Soal Film Terbaik FFI 2024, <em>Jatuh Cinta Seperti di Film-Film</em></p>
<p>Catatan Juri Soal Film Terbaik FFI 2024, <em>Jatuh Cinta Seperti di Film-Film</em></p>

Cuplikan Jatuh Cinta Seperti di Film-film. YouTube/Imajinari

JAKARTA - Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film terpilih sebagai Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia (FFI) 2024. Film berkonsep hitam-putih sutradara Yandy Laurens ini meraih penghargaan tertinggi, menyisihkan empat film lainnya dalam nominasi, yakni Siksa Kubur, Kabut Berduri, Samsara serta Crocodile Tears.

Jatuh Cinta Seperti di Film-film yang dipersembahkan oleh rumah produksi Imajinari dan Cerita Films juga mendominasi perolehan penghargaan FFI dengan memenangkan tujuh penghargaan, termasuk Piala Citra untuk semua kategori akting.

Kemenangan Jatuh Cinta Seperti di Film-film merupakan sebuah kemenangan besar dan menarik untuk diperhatikan.

Jika membicarakan popularitas, Jatuh Cinta Seperti di Film-film jelas kalah dari judul-judul produksi besar yang menjadi pesaingnya di kategori Film Cerita Panjang tahun ini, seperti Siksa Kubur yang mencetak box office atau Kabut Berduri dengan dukungan jaringan distribusi Netflix. Jatuh Cinta Seperti di Film-film adalah sebuah film dengan riwayat pencapaian komersial yang ‘biasa-biasa saja’.

Sementara kalau membicarakan jejak akuan kritis, film ini pun bukan film jebolan festival dunia seperti saingannya Crocodile Tears atau Samsara yang diproyeksikan untuk tur penayangan dunia dalam waktu dekat. Lazimnya pemenang FFI, setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, adalah film-film jebolan festival film kenamaan di dunia.

Lantas mengapa Jatuh Cinta Seperti di Film-film yang tak terlalu sukses di bioskop dan juga tanpa riwayat akuan di festival-festival dunia, muncul sebagai pemenang penghargaan utama FFI 2024?

Ternyata, para dewan juri di FFI melihat kualitas mendalam pada Jatuh Cinta Seperti di Film-film yang bisa jadi tak terlihat oleh penikmat film Indonesia secara luas. Karya panjang kedua Yandy Laurens ini dianggap merepresentasikan semangat inovasi dan eksplorasi dalam sinema.

Para juri di FFI menyebut Jatuh Cinta Seperti di Film-film adalah buah karya yang sederhana sekaligus berani, dua kualitas yang seringkali sulit menyatu. Film Samsara dari Garin Nugroho adalah karya yang berani karena bermain dengan bentuk sinema, namun jelas bukan karya yang sederhana.

“Film ini jelas merayakan dua hal, keberanian dan kesederhanaan. Keberanian secara kreatif dan kesederhanaan yang komunikatif, dengan mengintegrasikan kedalaman narasi, kematangan teknis dan konektivitas emosional,” ungkap perwakilan Dewan Juri Akhir FFI 2024, Adinia Wirasti saat mengumumkan Film Cerita Panjang Terbaik dalam acara Malam Anugerah Piala Citra di Tangerang, beberapa waktu lalu.

Kekuatan pada Jatuh Cinta Seperti di Film-film, menurut para juri, adalah pada inovasinya dalam bertutur, sehingga menghidupkan kesan emosional yang kuat. Film ini sederhana secara tema, yaitu mengangkat tentang cinta seseorang kepada seseorang lainnya. Namun kisahnya menjadi begitu emosional karena Yandy sebagai penulis sekaligus sutradara, mampu menyuguhkan kompleksitas yang realistis di balik tema itu.

Kualitas lainnya pada Jatuh Cinta Seperti di Film-film adalah dalam hal kritik yang terselip dalam ceritanya. Film ini dengan kesederhanaannya, di satu sisi memberi perspektif mendalam tentang cinta, di sisi lain juga berbagi sudut pandang kritis tentang tentang industri film itu sendiri lewat sentuhan tipis komedi.

Tentunya kualitas-kualitas itu didukung permainan aktor utama yaitu Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir, serta pemeran pendukung Alex Abbad serta Sheila Dara Aisha. Maka itu keempatnya masing-masing juga memboyong  Piala Citra FFI 2024.

“Film ini beresonansi dengan zaman sekaligus mengkritik zaman dengan cara yang santun dan elegan, menginspirasi sekaligus membuka cakrawala baru bagi perfilman Indonesia. Dengan narasi satir romantis yang tetap membumi, film ini berhasil menjadi surat cinta untuk perfilman Indonesia,” puji juri FFI.

Sebagai informasi, Jatuh Cinta Seperti di Film-film dipilih sebagai Film  Cerita Panjang Terbaik FFI 2024 oleh dewan juri yang terdiri dari sutradara, aktor, pemusik hingga pengkaji film. Mereka yang memilih yakni Adinia Wirasti sebagai representasi palaku akting, Ismail Basbeth (sutradara), Bambang Supriadi I.C.S. (sinematografer), Dewi Alibasah (editor), Leni Lolang (produser), Ong Hari Wahyu (penata artistik), Ramondo Gascaro (musisi), Titien Wattimena (penulis skenario), dan Tito Imanda (akademisi film).

Jatuh Cinta Seperti di Film-film rilis di bioskop Indonesia pada November 2023 lalu, dan kini tersedia di platform Netflix.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar