c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

29 September 2021

12:18 WIB

Catat! Berikut Ini Cara Konsumsi SKM Yang Benar

Zat ini hanya sebagai tambahan. Jadi, untuk mendapatkan sumber gizi utama tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi berimbang

Penulis: Chatelia Noer Cholby

Editor: Rendi Widodo

Catat! Berikut Ini Cara Konsumsi SKM Yang Benar
Catat! Berikut Ini Cara Konsumsi SKM Yang Benar
Ilustrasi susu kental manis. Pixabay/The Ujulala

JAKARTA – Susu kental manis (SKM) pastinya sudah tidak asing di telinga kita. Sebab, produk yang satu ini kerap digunakan sebagai topping, pelengkap atau campuran makanan. Rasa manis dari produk ini membuat setiap hidangan menjadi lezat.

Menurut Mahmud Aditya Rifqi, S.Gz., M.Si., Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), SKM merupakan produk susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula. Kandungan gula dalam produk tersebut, nilainya cukup tinggi dengan persentase di atas 50%.

"Sebab, bahan tersebut berfungsi sebagai pengental dan pengawet untuk mencegah kerusakan produk," ujarnya dikutip dari laman resmi Unair, Rabu (29/9).

Dengan kandungan gula yang cukup tinggi itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi SKM.

Takaran mengonsumsi SKM
Mahmud mengungkapkan bahwa anjuran mengonsumsi gula maksimal adalah 10% dari total energi harian. Untuk dewasa sekitar 50 gram/hari, sementara anak-anak sebanyak 30–35 gram/hari.

Misalnya, kandungan gula pada salah satu merek SKM dengan takaran saji 37 gram adalah 19 gram gula. Kandungan tersebut menunjukkan, bahwa 51,3% dari komposisi satu sachet SKM didominasi oleh gula.  

Artinya, kita sudah mengonsumsi 19/50 dari anjuran gula harian dewasa saat minum 1 sachet SKM. "Bila anak-anak mengonsumsi 1 sachet SKM, maka mereka sudah mencukupi lebih dari 50% rekomendasi konsumsi harian," imbuhnya.

Cara konsumsi SKM
Meski kandungan gulanya tinggi, SKM tetap boleh dikonsumsi. Namun, tidak disarankan untuk diseduh dan diminum sebagai hidangan tunggal seperti yang sejak dulu banyak dipublikasikan oleh iklan-iklan produk SKM.

Disarankan hanya gunakan SKM sebagai topping atau campuran dalam makanan maupun minuman.

Kemudian, konsumen tidak boleh menjadikan SKM sebagai satu-satunya sumber gizi. Lalu, tidak memberikannya kepada bayi dengan usia di bawah 12 bulan. SKM ini juga tidak boleh dijadikan sebagai pengganti ASI.

“Kita tidak bisa menjadikan SKM sebagai susu pertumbuhan bagi anak,” imbuhnya.

Meski begitu, SKM masih bisa digunakan sebagai sumber gizi pelengkap karena mengandung vitamin dan mineral. Artinya, zat ini hanya sebagai tambahan. Jadi, untuk mendapatkan sumber gizi utama tetap mengonsumsi makanan dengan kandungan gizi berimbang.

Efek samping
Dengan mengonsumsi SKM yang berlebihan setiap harinya, bisa menimbulkan beberapa efek samping. Mulai dari kelebihan berat badan dan obesitas, serta kerusakan gigi. Selain itu, juga bisa memiliki penyakit degeneratif seperti diabetes, jantung, dan penyakit lainnya.

Mahmud mengingatkan, bahwa jika ingin mengonsumsi susu sebagai sumber protein dan pertumbuhan, konsumen perlu memperhatikan kadar protein, lemak, kalsium, gula dan zat lainnya.

"Sebagai konsumen mari kita belajar untuk lebih arif memilih dan memilah produk yang akan dikonsumsi," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar