18 Oktober 2025
13:15 WIB
Cara Recharge Emosi Saat PMS Menyerang
Banyak cara untuk membantu tubuh dan pikiran recharge saat menghadapi perubahan emosi akibat PMS, misal dengan memperbanyak asupan nutrisi, mandi air hangat, atau sekadar mengambil jeda.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Andesta Herli Wijaya
Ilustrasi seorang perempuan memegang kalender menstruasi. Sumber foto: Freepik.
JAKARTA - Bagi banyak perempuan, masa menjelang menstruasi sering kali diiringi perubahan suasana hati yang tajam. Perasaan mudah tersinggung, cemas, atau bahkan sedih tanpa alasan jelas bisa datang silih berganti.
Namun menurut praktisi kesehatan holistik alias wellness, Rahne Putri, kondisi itu bukan semata-mata karena menstruasi, ataupun sindrom prementruasi alias PMS. Dinamika emosi itu merupakan sinyal alami tubuh yang perlu dikenali dengan lebih sadar.
"Hormon itu luar biasa pengaruhnya. Saat PMS, emosi kita bisa sangat fluktuatif karena tubuh sedang mengalami perubahan hormon. Nanti di usia 40-an, hal ini bisa muncul lagi saat memasuki masa menopause," ujar Rahne di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tidak ada alasan PMS untuk meledaknya emosi, melainkan tubuh yang sedang memberi tanda bahwa ada bagian diri yang merasa tidak aman atau lelah.
"Saat tubuh memberi sinyal seperti itu, kita perlu berhenti sejenak dan menenangkan diri. Cara paling sederhana adalah dengan bernapas sadar yakni tarik napas dalam, hembuskan perlahan, dan rasakan tubuh kembali rileks,” katanya.
Rahne menambahkan, ketika seseorang berada dalam kondisi stres berat, bagian otak depan yang bertugas menyelesaikan masalah justru menjadi terlalu aktif (hyperactive), sehingga sulit berpikir jernih.
"Kalau kondisinya sudah seperti itu, kenali dulu perasaannya. Sadari bahwa yang kita rasakan valid, tapi jangan berhenti di situ. Cari tahu akar dari perasaan itu," tuturnya.
Baca juga: Atasi Nyeri Menstruasi Dengan Konsumsi Dark Chocolate
Menurutnya, ada banyak cara untuk membantu tubuh dan pikiran recharge saat menghadapi perubahan emosi akibat PMS. Seseorang bisa memperbanyak asupan nutrisi, terutama yang mengandung omega-3, mandi air hangat, atau sekadar beristirahat sejenak.
Latihan itu perlu dilakukan berulang-ulang agar tubuh dan otak terbiasa mengenali sinyal stres. Selain itu, Rahne juga menekankan pentingnya aktivitas yang membantu menenangkan pikiran dan memberi ruang refleksi.
"Journaling, berbicara dengan orang yang tepat, atau melakukan praktik wellness bisa membantu otak membentuk kode pengenalan, semacam sensor alami yang membuat kita lebih cepat sadar ketika sedang tidak baik-baik saja," paparnya.
Oleh karena itu, kunci utama dari emotional recharge ini yaitu keberanian untuk mengenali, menerima, dan memproses dinamika fisik dan emosinal dengan penuh kesadaran. Pasalnya, tubuh perempuan punya cara luar biasa untuk memberi tahu apa yang sedang dibutuhkannya dan tugas setiap perempuan adalah mendengarkannya dengan saksama.