31 Mei 2023
08:00 WIB
Editor: Satrio Wicaksono
JAKARTA - Tenun, salah satu wastra khas Indonesia nan elok ini biasanya digunakan pada upacara adat atau acara-acara tertentu. Namun dengan tangan-tangan kreatif desainer lokal, mereka menyulapnya menjadi beragam model yang mudah dikenakan banyak orang dalam kegiatan sehari-hari.
Meski begitu, terkadang tidak sedikit pemilik yang belum memahami cara merawat kain tenun, utamanya saat mencucinya. Ini dapat berakibat fatal dan merusak kain atau warnanya. Memang, mencuci kain tenun tidak bisa sembarangan agar tetap indah dan terjaga.
"Kain tenun asli, apalagi yang diwarnai dengan pewarna alami, akan lebih mudah pudar atau luntur, sehingga perlu merawat dan mencucinya dengan lembut," katanya, dikutip dari Antara.
Bai mengatakan, mencuci kain tenun cukup dilakukan dengan tangan. Sedangkan mesin cuci, kata dia, perlu dihindari agar tidak merusak serat-serat dan benang pada kain. Mencuci dengan tangan juga memungkinkan seseorang untuk mengatur kekuatan dan tekanan gosokan pada kain tenun.
"Lebih baik cuci pakai tangan dan air dingin untuk menjaga warnanya," jelas dia.
Adapun untuk pemilihan pembersih, Bai menyebut kain tenun hanya perlu dicuci dengan sabun yang lebih lembut seperti sabun mandi, sedangkan detergen masih diperbolehkan, namun hanya dalam takaran yang sangat sedikit.
Sebenarnya, ada satu pembersih atau sabun alami yang dia rekomendasikan untuk mencuci kain tenun maupun batik, yakni buah lerak. Namun bila sulit untuk menemukannya, sabun mandi atau sedikit detergen juga diperbolehkan.
"Rendam dulu kain dengan air dingin agak lama sebelum dicuci, ini membuat kotoran yang menempel akan melunak sebelum dicuci, sehingga mencucinya tidak lagi perlu dengan tenaga besar," ujar Bai.