Cara Aman Berwisata Ke Wilayah Rawan Kriminalitas

JAKARTA – Kriminalitas jadi salah satu hal yang patut diwaspadai saat melakukan perjalanan wisata. Peristiwa yang belum lama terjadi di India, di mana seorang turis wanita asal Spanyol dirudapaksa oleh 7 pria lokal, membuat kewaspadaan saat berwisata kembali menjadi perhatian dunia.

Meskipun sebenarnya, risiko kriminalitas tidak hanya terjadi di negara-negara dunia ketiga yang memiliki angka kejahatan tinggi saja. Di Paris, Prancis misalnya, meski dikenal sebagai negara maju, angka kriminalitas berupa pencopetan di destinasi sepopuler Eiffel Tower pun ibaratkan sudah menjadi rahasia umum.

Sebagai antisipasi dan bentuk perlindungan diri, berikut tips yang dapat dilakukan dan dipersiapkan saat hendak berwisata terutama ke negara dengan angka kriminalitas yang tinggi.

Riset dan Memantau Situasi
 Sebelum menetapkan hari keberangkatan atau perjalanan, penting untuk melakukan riset dan memantau situasi terkini di negara tujuan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari tahu dan membaca berita terbaru mengenai kondisi negara tujuan dari berbagai aspek.

Mulai dari situasi kawasan destinasi, apakah sedang ada peristiwa yang berpotensi menimbulkan situasi tidak aman, konflik lokal, tingkat kejahatan itu sendiri, hingga pilihan alternatif atau langkah-langkah yang perlu dilakukan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Penting juga untuk menyimpan informasi darurat seperti alamat kepolisian setempat hingga nomor-nomor darurat yang bisa dihubungi.

Memilih Transportasi dan Akomodasi yang Aman
 Tips paling klise, namun nyatanya penting dan masih sering disepelekan oleh kebanyakan wisatawan. Nyatanya, kejadian yang menimpa turis Spanyol di India terjadi saat korban sedang bermalam di sebuah tenda yang dibangun pada lahan bebas, tanpa adanya jaminan keamanan.

Hal di atas sangat berisiko, mengingat korban hanya bepergian berdua, dan kalah jumlah dari pelaku kejahatan yang mendatangi mereka.

Setidaknya jika sudah mantap untuk memutuskan pergi ke negara yang memiliki risiko kejahatan, pastikan memilih transportasi dan penginapan dikenal aman dan paling ramah turis.

Menghormati Adat dan Hukum Setempat
 Selain menghormati adat dan hukum di tempat atau negara tujuan wisata, penting juga untuk menghindari perilaku yang dapat menyinggung atau memprovokasi penduduk setempat. Setidaknya dengan hormat dan bersikap ramah, bukan tidak mungkin masyarakat lokal akan lebih menghargai Anda sebagai wisatawan.

Lebih dari itu, jika terjadi hal yang tak diinginkan, besar kemungkinan masyarakat lokal sendiri yang akan memberikan pertolongan dan bantuan pertama.

Menggunakan Jasa Pemandu Pribadi
Langkah terakhir yang bisa dibilang paling aman adalah menggunakan jasa tour guide atau pemandu pribadi lokal yang profesional dan terpercaya. Selain sudah memiliki koneksi dengan tempat tujuan, setidaknya mereka yang paling paham dengan seluk-beluk destinasi tujuan, dan dapat memberikan akomodasi serta jaminan keamanan terbaik.

Sebagai contoh, di negara-negara dunia ketiga yang tinggi akan risiko seperti India, Nigeria, dan negara Afrika lainnya, ternyata banyak pemandu yang secara khusus memiliki koneksi khusus ke sejumlah petugas destinasi wisata hingga petugas perbatasan wilayah.

Mereka juga banyak memiliki informasi mengenai kemungkinan konflik dan situasi terkini dengan kelompok teroris dan sejenisnya, sehingga pemandu tersebut dapat memberikan rekomendasi terbaik mengenai rute atau jadwal perjalanan.

Keputusan menggunakan jasa pemandu pribadi ini mungkin memang akan berdampak pada pengeluaran yang lebih tinggi, tapi setidaknya harga yang dikeluarkan sepadan dengan kenyamanan yang akan didapat saat berwisata.