c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

09 Oktober 2025

16:36 WIB

Cara Adaptasi Jadi Ibu Baru Di 40 Hari Pertama

Ibu yang baru melahirkan anak pertama tentu harus menjalani masa adaptasi, setidaknya di 40 hari pertama. Pendampingan bidan penting agar tidak mengalami baby blues

Penulis: Annisa Nur Jannah

Editor: Satrio Wicaksono

<p>Cara Adaptasi Jadi Ibu Baru Di 40 Hari Pertama</p>
<p>Cara Adaptasi Jadi Ibu Baru Di 40 Hari Pertama</p>

Ilustrasi ibu menggendong bayi. Foto: Freepik.

JAKARTA - Menjadi orang tua baru adalah perjalanan yang indah dan juga penuh tantangan. Di satu sisi, ada rasa haru dan bahagia yang sulit diungkapkan saat akhirnya menimang buah hati untuk pertama kalinya. 

Namun di sisi lain, ada pula rasa canggung, bingung, bahkan panik ketika menyadari bahwa kini ada makhluk kecil yang sepenuhnya bergantung pada kita. Semua rutinitas berubah mulai dari waktu tidur, pola makan, hingga ritme kehidupan rumah tangga.

Menurut Tantri Maharani Setyorini, bidan sekaligus instruktur yoga bersertifikat dan spesialis yoga prenatal, masa-masa awal setelah melahirkan sering kali menjadi periode paling membingungkan, terutama bagi mereka yang belum memiliki persiapan matang.

"Kita akan bingung banget sebagai orang tua baru, terutama di 40 hari pertama atau bahkan 2 minggu pertama kalau belum menyiapkan apa-apa, baik secara pengetahuan, mental, maupun produk-produk yang mendukung. Karena setelah melahirkan, terjadi perubahan yang cukup ekstrem dari masa hamil ke masa pasca persalinan,” ujar Tantri kepada Validnews.

Ia menjelaskan, masa adaptasi ini bukan hanya dialami oleh bayi, tetapi juga oleh ibu yang mengalami perubahan fisik, emosional, dan hormonal secara signifikan. Itulah sebabnya, banyak bidan yang memberikan pendampingan khusus selama empat minggu pertama setelah melahirkan, termasuk melalui layanan home care.

"Biasanya, bidan mendampingi ibu pasca melahirkan selama sekitar empat minggu untuk memastikan kondisinya baik apakah ibu mengalami baby blues, bagaimana proses menyusuinya, serta memastikan bayi dalam keadaan sehat. Semua itu tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, tapi harus dipersiapkan sejak sebelum melahirkan,” tambahnya.

Tantri menekankan pentingnya edukasi bagi ibu hamil sebagai langkah awal menghadapi enam bulan pertama setelah melahirkan. Pemahaman ini bukan hanya soal proses melahirkan saja, tetapi juga tentang kehidupan baru setelah bayi hadir.

"Saran aku untuk teman-teman yang sedang hamil, carilah informasi tentang bagaimana persalinan itu terjadi. Kalau kita tidak belajar, kita tidak punya informasi apa-apa, jadi bisa nge-blank," ucapnya.

Selain mempelajari proses persalinan, calon ibu juga perlu mengenal karakteristik bayi baru lahir serta memahami teknik menyusui yang benar. 

Menurut Tantri, pengetahuan dasar ini akan membantu ibu beradaptasi dengan perubahan besar dalam aktivitas sehari-hari.

"Pelajari bagaimana new born itu seperti apa, bagaimana cara menyusui yang betul, dan bagaimana perubahan rutinitas dari masa hamil, melahirkan, hingga merawat bayi. Semua itu akan membantu kita lebih siap secara mental maupun fisik,” paparnya.

Tak kalah penting dari pengetahuan adalah dukungan emosional dari keluarga, terutama pasangan. Tantri menekankan bahwa ketenangan ibu sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang suportif.

"Yang terakhir dan paling penting adalah dukungan dari keluarga, suami, serta produk-produk yang bisa membuat bayi nyaman. Karena sekali lagi, kalau bayinya tenang, ibunya juga tenang. Itu akan membuat enam bulan pertama terasa lebih menyenangkan,” ungkap bidan Tantri.

Ia juga mengingatkan, ketika ibu tidak tahu penyebab tangisan bayi atau tidak memiliki sistem dukungan yang memadai, stres mudah sekali muncul. Oleh karena itu, persiapan sejak masa kehamilan baik dari sisi pengetahuan, emosional, maupun dukungan keluarga menjadi kunci untuk menjalani masa awal menjadi orang tua dengan lebih tenang dan percaya diri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar