14 Agustus 2024
13:14 WIB
Buwas: Pramuka Mesti Jadi Ekskul Wajib Demi Generasi Berkualitas
Kwartir Nasional (Kwarnas) sudah menentukan sikap dan menjelaskan, bagaimana sebenarnya pramuka itu dan apa dampaknya jika pramuka tidak diwajibkan lagi di sekolah
Wakil Presiden Ma`ruf Amin (kanan) bersama Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso (kiri) mengikuti upacara HUT ke-63 Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
JAKARTA - Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Waseso atau yang akrab dipanggil Buwas menyatakan, Gerakan Pramuka mesti tetap eksis dan menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah demi mewujudkan generasi yang berkualitas.
"Pramuka itu diinginkan oleh negara dan banyak peran serta pramuka dalam mewujudkan generasi yang berkualitas. Kami sudah menentukan sikap dan menjelaskan bagaimana sebenarnya pramuka itu dan apa dampaknya jika pramuka tidak diwajibkan lagi di sekolah," kata Buwas dalam peringatan Hari Pramuka ke-63 di Jakarta, Rabu (14/8).
Ia menegaskan pramuka harus tetap eksis, bahkan dikenalkan sejak dini untuk mencegah para generasi muda dari pengaruh negatif teknologi. "Sekarang sudah makin banyak pengaruh-pengaruh dari luar ya, terutama teknologi. Sekarang generasi muda itu sudah dipengaruhi oleh hal-hal yang berdampak negatif. Nah ini juga harus kita antisipasi, justru di situlah bagaimana caranya kita membuat pramuka ini dikenal sejak dini," ucap Buwas.
Menurutnya, keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang menyebutkan pramuka tidak menjadi ekstrakurikuler wajib, tetapi dapat diikuti secara sukarela oleh siswa mesti dipertimbangkan.
"Keputusan Mendikbudristek itu berkaitan dengan wajib atau tidak wajib ya, apalagi tidak wajib di sekolah itu, ini tetap kita upayakan dan kita dari pihak pramuka, saya sendiri dengan pengurus kwartir daerah (kwarda) sudah membuat surat kepada Presiden, kita sudah juga menyampaikan sikap kita kepada Presiden maupun kepada Menteri, bahasannya ya ini untuk dipertimbangkan," ujar Buwas.
Ia mengemukakan pentingnya siswa atau anak usia dini mengenyam pendidikan pramuka, karena organisasi tersebut merupakan karakter bangsa dan berbeda dengan karakter pendidikan di luar negeri.
"Jadi kalau orang yang tidak pernah mengenyam pendidikan pramuka, apalagi tidak pernah mengenyam pendidikan di Indonesia, lalu langsung menyamakan dengan pendidikan di luar negeri, itu tidak bisa. Kita tidak seperti itu, karakter kita berbeda, budaya, dan sejarah, kita juga berbeda," tutur Buwas.
Sementara itu Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jawa Timur HM Arum Sabil menegaskan, pramuka memiliki Dasa Darma yang penting untuk menjaga akhlak dan adab generasi bangsa.
"Isi Dasa Darma sudah dijelaskan diantaranya adalah cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. Akhlak penting, adab itu penting, jadi bukan hanya kecerdasan secara intelektual, melainkan moral, akhlak, dan adab itu adalah nilai-nilai tertinggi untuk menjaga bangsa ini," ujar Arum Sabil.
Anggota pramuka mengikuti upacara HUT ke-63 Pramuka di Buperta Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8/2024). Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
Judi Online dan Narkoba
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Kalimantan Tengah (Kalteng) Ivo Sugianto bahkan menilai, Gerakan Pramuka sebagai organisasi pendidikan nonformal mampu mencegah pemuda-pemudi di provinsi itu agar tidak terlibat dalam berbagai kegiatan negatif, seperti judi online hingga narkoba.
Ivo Sugianto di Palangka Raya, Rabu, mengatakan perkembangan teknologi dan komunikasi turut memberikan dampak negatif, seperti maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi perundungan atau bullying, kasus narkoba serta lainnya.
"Dalam menghadapi persoalan itu, Gerakan Pramuka sangatlah tepat, karena memberikan pendidikan life skill, soft skill, hard skill, serta dilengkapi dengan kecerdasan Sesosif, yakni kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik," ujarnya.
Melalui pendidikan yang diberikan tersebut dapat menjadikan generasi muda Kalimantan Tengah sebagai generasi pembawa perubahan untuk bangsa Indonesia.
Ivo mengemukakan, sebagai organisasi pendidikan nonformal, Gerakan Pramuka tidak hanya sekadar menangani pembangunan karakter, tetapi juga berperan aktif di bidang lainnya. Seperti pengabdian masyarakat, melakukan perbantuan berbagai kebencanaan, terlibat pada tim pencarian atau pertolongan, melaksanakan kegiatan bakti sosial, pembersihan fasilitas umum, dan sarana ibadah, serta lainnya.
"Gerakan Pramuka juga telah melakukan adaptasi teknologi maupun memberikan pelatihan kepemimpinan kepada generasi muda secara berkelanjutan," kata Ivo di sela peringatan Hari Pramuka ke-63 Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian, lanjutnya, Pramuka juga terus bertransformasi agar mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman saat ini maupun pada masa yang akan datang. "Pramuka akan menjadi aktor penggerak dan pilar kekuatan negara dalam menuju Indonesia Emas pada 2045," ujarnya.